BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Semakin majunya perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi terutama dalam bidang Kesehatan memberikan dampak
terhadap peningkatan usia harapan hidup. Peningkatan usia harapan hidup
terutama kualitas usia lanjut tidak diikuti oleh peningkatan kualitas
kehidupannya, karena secara fisiologis usia lanjut akan mengalami banyak
kemunduran dalam semua aspek kehidupannya. Hal ini dapat mengakibatkan tingkat
produktifitas dan kemandiriannya secara nyata semakin berkurang, karena kemunduran
ini mungkin akan menimbulkan ketergantungan pada orang lain. Namun harus
disadari bahwa manusia menjadi tua bukan suatu hal yang luar biasa, karena
proses ini adalah peristiwa yang alami yang sudah pasti datang pada orang-orang
yang berumur panjang seperti yang dikatakan oleh Cumming dan Henry bahwa dalam
proses penuaan perubahan-perubahan yang terjadi tidak dapat dihindari.
Semua orang tentunya ingin hidup sehat, tetapi semua itu sangatlah
susah untuk mewujudkannya apalagi dengan usia yang semakin bertambah akan
semakin banyak masalah dengan kondisi fisik yang makin melemah, misalnya sering
sakit-sakitan, cepet cape, tidak produktif lagi, ingatan juga berkurang, tenaga
juga berkurang, sehingga lebih banyak meminta bantuan kepada keluarga dan orang
lain sehingga orang-orang beranggapan bahwa lansia tersebut sangat merepotkan.
Terutama pada usia lanjut biasanya akan lebih mudah sakit/ terserang penyakit
yang kronis. Seperti yang tertulis menurut WHO bahwa di negara berkembang
maupun di negara maju jumlah lanjut usia (lansia) maupun usia harapan hidup
akan semakin meningkat. Tetapi pada kenyataannya tidak semua lansia seperti
yang telah dikatakan di atas. Masih banyak kita lihat lansia yang masih bekerja
mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara. Seperti yang kita lihat juga di
desa-desa para lansianya masih bekerja dengan giat seperti pergi ke kebun untuk
mencari rumput, ke sawah untuk bertani, bahkan masih bisa mengurus rumah
sendiri tanpa bantuan anak-anaknya dan kebanyakan di desa para lansianya juga
hidup terpisah dari keluarga untuk hidup sendiri. Untuk itu janganlah kita
beranggapan bahwa orang yang telah lanjut usia itu tidak bisa melakukan
aktivitas yang biasa orang dewasa lakukan.
Walaupun tidak bisa di
pungkiri bahwa secara kodratnya pada usia lanjut telah mengalami penurunan
fungsi terhadap organ-organ tubuh. Namun menurut berbagai penelitian dikatakan
bahwa fungsi organ tubuh yang menurun adalah normal dan tidak selamanya hal ini
dapat menimbulkan suatu penyakit hanya rentan. Tetapi apabila kita bisa
menjaganya dengan menanamkan gaya hidup sehat
sehingga dapat mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan. Untuk
mencapai keinginan hidup sehat seperti usia-usia yang belum lanjut diharapkan
untuk olahraga yang teratur, menu makanan sesuai aturan/tidak memakan makanan
yang pantang untuk di makan lansia, banyak istirahat, kontrol kesehatan ke
dokter. Hanya saja porsinya tidak terlalu berat.
Sebenarnya pada dasarnya
secara individu pengaruh proses penuaan menimbulkan berbagi masalah baik dalam
hal fisik, biologik, mental maupun sosial ekonominya. Dengan menurunya berbagai
fungsi organ maka lansia menjadi rentan terhadap penyakit . Pada hakikatnya
penyakit pada usia lanjut sama dengan penyakit pada usia lainnya. Hanya saja
pada lansia gejala-gejala dari penyakit-penyakit yang multifel itu sangat
atipis sehingga sulit untuk menentukan diagnosa mengakibatkan penanganan kurang
tepat yang tentunya dapat memburukan keadaan dan bisa terjadi komplikasi.
Biasanya hal ini membuat lansia putus asa dan tidak mempunyai keinginan untuk
sembuh, selain itu problem sosial dan ekonomi sangat mempengaruhinya.
II. Tujuan Penulisan
Seperti yang kita ketahui
bahwa pada usia lanjutakan mengalami kemunduran baik dalam hal kemampuan fisik,
menurunnya kecepatan reaksi, kurangnya fleksibilitas dan kekuatan otot karena
proses degenerasi. Untuk itu masalah seperti ini kadang-kadang ada yang tidak
bisa menerimanya sehingga menyebabkan keputus asaan untuk itu perlulah
disiapkan agar lansia dapat beradaptasi untuk menghadapi hari tuanya. Maka dari
itu sangatlah diperlukan upaya pembinaan kesejahteraan lansia yang tentunya
bertujuan untuk meningkatkan peran serta lansia dalam pembangunan sehingga
lansia merasa masih dibutuhkan walaupun usia mereka telah lanjut. Untuk upaya
pembinaan kesejahteraan ini dilakukan secara berkesinambungan yang mana salah
satu kegiatan yang diharapkan adalah mengadakan pos kesejahteraan usia lanjut.
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah menggambarkan upaya pelayanan bagi
warga usia lanjut di suatu pedesaan untuk mencapai kesejahteraan lansia.
III. Sistematika Penulisan
Penulisan
laporan ini terdiri dari :
1.
Tinjauan teoritis tentang
kesehatan lansia di masyarakat
2.
Analisa situasional permasalahan
lansia di Rt. 02 Rw. 03 Dusun Renggong
3.
Pembahasan, yang terdiri dari :
3.1.
Visi dan misi program
3.2.
Tujuan Program
3.3.
Rencana Strategis
3.4.
Rencana Keperawatan
3.6.
Hasil uji coba program
3.7.
Evaluasi Program
4.
Kesimpulan dan Saran
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Tentang Kesehatan Lansia di Masyarakat
A. Pengertian Lansia
·
Menurut UU no. 4 tahun 1965 bahwa
dikatakan bahwa lansia adalah mereka yang berumur 55 tahun ke atas (Dit. Yankes
1991).
·
Menurut WHO yang dianggap dengan
lanjut usia adalah seorang manusia golongan umur 65 tahun keatas, tetapi ada
juga yang mengambil batas 60 tahun keatas, bahkan ada pula yang menganggap
orang yang berumur 50 tahun keatas (WHO 1976 ; Dit. Yankes 1991).
B. Pengelompokan Lansia Menurut WHO
·
Midle age : 45 – 59 tahun
·
Elderly (lansia) : 60 – 74 tahun
·
Old : 75 – 90 tahun
·
Very old : > 90 tahun
( Pergeri, 1996)
C. Perlindungan Hukum Terhadap Lansia
·
Kebijaksanaan Pemerintah tentang
usia lanjut
Kebijaksanaan
usia lanjut ditujukan ke arah tercapainya :
-
Adanya kesadaran dan pengakuan
semua pihak terhadap keberadaan dan peranan penting lanjut usia yang berdimensi
fisik, kultural, mental dan spiritual dalam proses pembangunan bangsa.
-
Terwujudnya tatanan kehidupan
sosial, ekonomi, budaya dan politik yang mendorong dan memungkinkan peningkatan
produktivitas, pendayagunaan,kemandirian dan peran serta lanjut usia dalam
pembangunan nasional sebagai salah satu upaya pengembangan sumber daya manusia.
-
Berkembangnya secara bertahap
pelaksanaan peundang-undangan, tanggungjawab keluarga dan peran serta
masyarakat yang mendukung peningkatan pelayanan kesehatan, pelayanan
kesejahteraan sosial, pekerjaan dan pendapatan, pendidikan dan latihan serta
kemudahan untuk memperoleh pelayanan khusus lain bagi para lanjut usia.
-
Meluasnya penyediaan dan
meningkatnya mutu sarana dan fasilitas dalam rangka memenuhi kebutuhan
pelayanan bagi lanjut usia di bidang agama, kesehatan, jaminan dan
kesejahteraan sosial, pendidikan dan latihan serta kesempatan kerja oleh pihak
pemerintah, kalangan swasta, dunia usaha, keluarga maupun masyarakat luas.
-
Tumbuh dan meluasnya kehidupan kemasyarakatan
yang memberikan penghormatan dan penghargaan yang tinggi kepada pengabdian dan
keteladanan para lanjut usia.
·
TAP MPR tahun 1993 tentang GBHN
yang berisi :
-
Perlu di beri perhatian terhadap
penduduk lanjut usia sebagai warga negara yang memiliki pengalaman luas serta
kearifan dan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh pembangunan.
-
Pelayanan kesehatan oleh
pemerintah diberikan dengan memperhatikan secara khusus kepada fakir miskin,
anak-anak terlantar dan penduduk lansia yang terlantar.
D. Teori Proses Menua
a.
Berdasarkan Sistem Organ
Teori ini berpangkal pada menuanya,
organisme menuju kerusakan dalam sistem organ tertentu, terutama sistem
endokrin dan sistem kekebalan.
Menurut
Brown Sequard efek meremajakan dari hormon kelamin yang berperanan. Dengan
bertambahnya usia terjadi berbagai macam perubahan hormonal tetapi tidak pernah
dihubungkan dengan proses menua.
b.
Berdasarkan Sel
Menurut
Weismann bahwa menjadi tua disebabkan oleh penggunaan dan rusaknya sel-sel
somatik. Teori wear
and tear ini mulai di kenal tahun 1891 dan dihidupkan
kembali oleh penelitian Hayflick dan Moorhead tentang potensi sel untuk
membelah diri.
E. Proses Menua
Proses menua adalah suatu proses biologis yang komplek dan
secara berangsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif dan berakhir dengan
kematian. Penuaan juga menyangkut perubahan struktur sel akibat interaksi
dengan lingkungannya yang pada akhirnya menimbulkan perubahan degeneratif.
Proses penuaan dalam tubuh terjadi perubahan proses degeratif misalnya
pengecilan sel. Pengurangan jumlah dan perubahan isi atau komposisi sel,
pembentukan jaringan baru dengan akibat timbulnya kemunduran fungsi organ.
Faktor yang mempengaruhi proses penuaan :
1.
Faktor lingkungan dan sosial
2.
Faktor psikologik dan perilaku
F. Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia
Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia adalah suatu tata
kehidupan dan penghidupan sosial baik material maupun spiritual yang diliputi
rasa keselamatan, kemudahan dan ketentraman lahir batin yang memungkinkan
setiap lansia untuk mengadakan pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial
yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga, masyarakat dengan menjunjung tinggi
hak dan kewajiban asas manusia.
G. Kesehatan
Kesehatan lansia meliputi kesehatan badan, rohani, dan
sosial lansia dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan. Berbagai permasalahan kesehatan lansia adalah :
1.
Permasalahan umum
Besarnya jumlah penduduk lansia, jumlah lansia miskin makin
banyak, nilai perkerabatan melemah, tatanan masyarakat semakin individualis.
Rendahnya tenaga profesional, sarana, dan fasilitas pelayanan bagi lansia
terbatas.
2.
Permasalahan khusus
Terjadi perubahan normal fisik lansia yang tidak bisa
dihindari dan terjadi perubahan abnormal pada fisik lansia.
H. Tujuan Keperawatan Lansia
Perawatan lansia bertujuan untuk mempertahankan kesehatan dan kemampuan lansia dengan jalan promotif, preventif, serta membantu mempertahankan dan membesarkan semangat hidup mereka. Selanjutnya perawatan menolong dan merawat lansia yang menderita penyakit dan gangguan (Depkes RI.1992).
Dalam memberikan pelayanan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan setiap sasaran menggunakan proses perawatan yang menggunakan ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan dalam keperawatan.
BAB III
KAJIAN SITUASI ANALISA DAN PERMASALAHAN
I. ANALISA SITUASI SECARA UMUM
1.1.
ANALISA INTERNAL
A.
STRENGHT ( KEKUATAN )
-
Berbagai jenis tanaman tumbuh
subur
-
Curah hujan tiggi
-
Tersedia lahan untuk percontohan
-
Tersedia lapangan
-
Jumlah lansia di Rt. 02 ada 8
orang.
-
Para lansia di Rt.02 masih
tergolong mandiri berdasarkan kazt dan Barthel Indeks.
-
Para lansia masih bisa melakukan aktifitas sehari-hari tanpa bantuan
keluarga seperti ; memasak, mencuci, membersihkan rumah, mencari rumput, pergi
ke sungai untuk mandi dan mencuci.
-
Para lansia hampir sebagian hidup
terpisah dari keluarga tetapi berdekatan.
-
Hubungan/interaksi lansia satu
dengan lainnya tampak akrab.
B.
WEAKNESS ( KELEMAHAN)
-
Letak geografis pemukiman
berbukit-bukit
-
Letak pemukiman jauh dari pasar
-
Pola makan warga tinggi garam
-
Belum tersedianya lahan
percontohan
-
Tidak ada program Toga
-
Belum pernah ada penyuluhan
tentang kesehatan
-
Kader posyandu yang aktif minim
I.2. ANALISA EKSTERNAL :
A.
OPPORTUNITY (PELUANG)
-
Tersedianya tenaga kesehatan 2
orang yang biasa aktif
-
Adanya pembagian Puskesmas yang
menangani masalah kesehatan
-
Adanya pelatih senam di Puskesmas
B.
THREAT (ANCAMAN)
-
Jarak Puskesmas yang jauh
-
Bidan jarak prakteknya jauh
-
Transportasi menuju pelayanan
kesehatan mahal
-
Tarif praktek kesehatan swasta
mahal.
3. BAB IV
4.
PEMBAHASAN
5. VISI DAN MISI PROGRAM
6.
VISI
7.
Membantu para lansia untuk
memberikan pada sisa hidupnya menjadi lebih bermanfaat.
8.
MISI
9.
Meningkatkan kesehatan jasmani
para lansia
10.
Mengisi waktu luang bagi lansia
11.
Mengontrol kondisi kesehatan
lansia
12.
Memberdayakan potensi sumber daya
alam
13.
Meringankan biaya pengobatan para
lansia
14. TUJUAN PROGRAM
15.
SENAM LANSIA
16.
Tujuan Umum :
17.
Untuk meningkatkan kesehatan
jasmani para lansia.
18.
Tujuan Khusus :
19.
Mencegah terjadinya osteoporosis
atau cedera pada tulang
20.
Meningkatkan kekuatan otot
21.
Mempertahankan keefektifan kerja
jantung
22.
TOGA
23.
Tujuan Umum :
24.
Untuk memberikan alternatif
pengobatan para lansia
25.
Tujuan Khusus :
26.
Cara untuk menanggulangi secara
dini yang dapat terjangkau secara lokasi maupun dari segi ekonomi
27.
Untuk pemanfaatan lahan pekarangan
28.
Mengisi waktu luang para lansia
29.
Untuk mensosialisasikan dengan
lansia lain
30.
STRATEGI KEGIATAN
31.
PROGRAM
|
32.
STRATEGI
|
33.
KEUNTUNGAN
|
34.
KERUGIAN
|
35.
PARTISIPASI WARGA
|
36. Mengadakan senam lansia
|
37. Mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat
38. Membenahi lapangan
39. Mengundang pelatih senam
40. Mengajarkan kader untuk senam
41. Kegiatan senam lansia
42. Memeriksa fisik lansia
|
43. Membuat lansia bersemangat
44. Meningkatkan kesehatan jasmani
45. Mampu bersosialisasi dengan lansia lainnya
46. Mencegah osteoporosis
47. Mengisi waktu luang
|
48. Rutinitas lansia terganggu
|
49. Mendukung rencana program
50. Mengikuti penyuluhan dengan antusias
51. Mengikuti senam dengan rutin
52. Jumlah yang hadir banyak beserta keluarga .
|
53. Mengadakan Toga
|
54. Mengadakan pertemuan untuk mencari lahan yang strategis untuk
percontohan toga
55. Menyebarkan undangan pada masyarakat
56. Menganjurkan lansia untuk membawa benih tanaman
57. Mengundang PPL
58. Kegiatan penyuluhan
59. Memanam toga
|
60. Menanggulangi secara dini komplikasi penyakit pada lansia.
61. Lokasi dekat dan murah
62. Lahan pekarangan dapat dimanfaatkan
|
63.
-
|
64. Mendukung rencana program
65. Salah satu warga memberikan lahan buat percontohan
66. Jumlah lansia yang hadir hampir sebagian.
67. Membawa benih ke tempat penyuluhan.
68. Mengikuti penyuluhan dengan antusias.
69. Ikut menanam saat percontohan .
|
70.
UJI COBA PROGRAM
71.
Senam lansia
72.
Proses :
73.
Mengatur barisan pada saat senam
akan dimulai
74.
Lansia terlihat bersemangat waktu
senam
75.
Kegiatan senam dilakukan satu jam
lamanya
76.
Teknik :
77.
Melakukan senam sesuai kemampuan
lansia
78.
Melakukan senam dengan benar dan
sesuai dengan aturan
79.
Partisipasi warga
80.
Jumlah lansia yang mengikuti senam
75% dari jumlah lansia yang ada.
81.
Mengikuti senam secara rutin yang
diadakan satu minggu sekali.
82. TOGA
83.
Proses :
84.
Lansia dan keluarga terlihat
antusias saat penyuluhan berjalan
85.
Tersedia benih tanaman untuk
percontohan
86.
Masyarakat dan keluarga banyak
yang bertanya pada saat penyuluhan.
87.
Teknik :
88.
Benih tanaman yang bagus dan segar
89.
Penanaman harus sesuai aturan
90.
Lahan memenuhi syarat untuk
dijadikan percontohan
91.
Keterlibatan Masyarakat :
92.
Jumlah lansia termasuk keluarga
2/3 hadir
93.
Masyarakat/keluarga membawa benih
pada saat penyuluhan.
94.
EVALUASI UJI COBA PROGRAM
95.
Senam Lansia
96.
Dalam melaksanakan senam lansia
berjalan lancar di tandai :
97.
Hampir sebagian besar lansia
mengikuti senam
98.
Lansia terlihat senang dengan
diadakannya kegiatan senam ini.
99.
Antusias lansia sangat besar dalam mendukung
kegiatan ini.
100.
Adapun hasil dari kegiatan senam
ini dapat dilihat dari :
101.
Lansia terlihat lebih segar
setelah mengikuti senam .
102.
Lansia terlihat akrab dengan
lansia lainnya.
103.
TOGA
104.
Dalam melaksanakan kegiatan ini
berjalan lancar ditandai dengan :
105.
Banyaknya yang hadir pada saat
penyuluhan dan penanaman benih untuk percontohan
106.
Masyarakat ikut terlibat pada saat
penanaman benih tanaman.
107.
Hasil dari kegiatan TOGA ini
adalah :
108.
Pemanfaatan lahan dipekarangan
rumah .
109.
Masyarakat mencontoh TOGA tersebut
dengan menanam benih tanaman di halaman masing-masing rumah
110.
Masyarakat menyadari pentingnya
toga bagi kesehatan dan tahu manfaat dari tanaman yang tumbuh di sekitar
pemukiman.
BAB. V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Kegiatan
yang telah diadakan berjalan lancar dan partisifasi masyarakat untuk kegiatan
ini sangat antusias. Kegiatan pembinaan pada lansia belumlah optimal, hal ini
terkait dengan kurangnya peran serta keluarga, masyarakat maupun instansi
terkait pembinaan Kesejahteraan Lansia yang mana salah satu bentuk peran serta
masyarakat terhadap lansia adalah dengan adanya kelembagaan atau wadah bagi
lansia.
B.
SARAN
Dengan
adanya kegiatan yang telah diadakan oleh mahasiswa diharapkan kepada masyarakat
khususnya lansia terus berjalan dan tidak hanya pada saat ini saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar