MASALAH-MASALAH FISIK YANG TERJADI PADA USILA DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA
SEKOLAH
1. Problema fisik
sehari-hari pada usila
n
Mudah jatuh
n
Mudah lelah
n
Kekacauan mental akut
n
Nyeri dada
n
Sesak napas pada waktu melakukan kerja fisik
n
Berdebar-debar (palpitasi)
n
Pembengkakan kaki bagian bawah
n
Nyeri pinggang atau punggung
n
Nyeri pada sendi pinggul
n
Berat badan menurun
n
Sukar menahan buang air seni (sering ngompol)
n
Sukar menahan air besar
n
Gangguan pada ketajaman penglihatan
n
Gangguan pada pendengaran (pregbiakusis)
n
Gangguan tidur (sulit tidur)
n
Keluhan pusing-pusing
n
Keluhan perasaan dingin-dingin dan kesemutan pada anggota
badan
n
Mudah gatal-gatal
2. Faktor-faktor
penyebab
n
Mudah Jatuh.
Ø Faktor
Intrinsik, antara lain:
o
Gangguan jantung dan sirkulasi darah
o
Gangguan sistem anggota gerak, misalnya kelemahan otot
ekstremitas bawah dan kekakuan sendi
o
Gangguan sistem susunan saraf, misalnya neuropati perifer
o
Gangguan penglihatan
o
Gangguan psikologis
o
Infeksi telinga
o
Gangguan adaptasi gelap
o
Pengaruh obat-obatan yang dipakai, misalnya diazepam,
anti depresi dan antihipertensi
o
Vertigo
o
Infeksi telinga
o
Artritis lutut
o
Sinkope dan pusing
o
Penyakit-penyakit sistemik
Ø Faktor
Ekstrinsik:
o
Cahaya ruangan yang kurang terang
o
Lantai yang licin
o
Tersandung benda-benda
o
Alas kaki kurang pas
o
Tali sepatu
o
Kursi roda yang terkunci
o
Turun tangga
n
Mudah Lelah
Ø Faktor
psikologis (perasaan bosan, keletihan atau perasaan depresi)
Ø Gangguan
organis, misalnya; anemia, kekurangan vitamin, perubahan pada tulang
(osteomelasia), gangguan pencernaan, kelainan metabolisme (diabetes mellitus,
hipertiroid), gangguan ginjal dengan uremia, gangguan faal hati dan gangguan
sistem peredaran darah dan jantung
Ø Pengaruh
obat-obat, misalnya; obat penenang, obat jantung dan obat yang melelahkan daya
kerja otot.
n
Kekacauan Mental Akut:
Ø Keracunan,
penyakit infeksi dengan demam tinggi, alkohol,
penyakit metabolisme, dehidrasi atau kekurangan cairan, gangguan fungsi
otot, gangguan fungsi hati, radang selaput otak (meningitis)
n
Nyeri Dada
Ø Penyakit
jantung koroner yang dapat menyebabkan iskemia jantung (berkurangnya aliran
darah ke jantung)
Ø Aneuresma
aorta
Ø Radang selaput
jantung (perikarditis)
Ø Gangguan pada
sistem alat pernafasan, misalnya pleoropneumonia/emboli paru-paru dan gangguan
pada saluran alat pencernaan bagian atas
n
Sesak Napas Pada Waktu Melakukan Kerja Fisik
Ø Kelemahan
jantung
Ø Gangguan
sistem aluran napas
Ø Karena berat
badan berlebihan (overweihgh)
Ø Anemia
n
Berdebar-Debar (Palpitasi)
Ø Gangguan irama
jantung
Ø Keadaan umum
badan yang lemah karena penyakit kronis
Ø Faktor-faktor
psikologis
n
Pembengkakan Kaki Bagian Bawah
Ø Kaki yang lama
digantung (edema gravitasi)
Ø Gagal jantung
Ø Bendungan pada
vena bagian bawah
Ø Kekurangan
vitamin B1
Ø Gangguan
penyakit hati, penyakit ginjal
Ø Kelumpuhan
pada kaki (kaki yang tidak aktif)
n
Nyeri Pinggang Atau Punggung
Ø Gangguan
sendi-sendi atau susunan sendi pada susunan tulang belakang (osteomalasia,
osteoporosis, osteoartritis)
Ø Gangguan
pankreas
Ø Kelainan
ginjal (batu ginjal)
Ø Gangguan pada
rahim
Ø Gangguan pada
kelenjar prostat
Ø Gangguan pada
otot-otot badan
n
Nyeri Pada Sendi Pinggul
Ø Gangguan sendi
pinggul misalnya; radang sendi (artritis) dan sendi tulang yang keropos
(osteoporosis)
Ø Kelainan
tulang-tulang sendi misalnya; pada tulang (fraktur) dan dislokasi
Ø Akibat
kelainan saraf pada punggung bagian bawah yang terjepit
n
Berat Badan Menurun
Ø Pada umumnya
nafsu makan menurun karena kurang adanya gairah hidup atau kelesuan
Ø Adanya
penyakit kronis
Ø Gangguan pada
saluran pencernaan sehingga penyerapan makanan terganggu
Ø Faktor-faktor
sosial ekonomis (pensiun)
n
Sukar Menahan Buang Air Seni (Sering Ngompol)
Ø Obat-obat yang
mengakibatkan sering berkemih atau obat-obat penenang terlalu banyak
Ø Radang kandung
kemih
Ø Radang saluran
kemih
Ø Kelainan
persarafan pada kandung kemih
Ø Faktor
psikologis
n
Sukar Menahan BAB
Ø Obat-obat
pencahar perut
Ø Keadaan diare
Ø Kelainan pada
usus besar
Ø Kelainan pada
ujung saluran pencernaan (pada rektum usus)
n
Gangguan Pada Ketajaman Penglihatan
Ø Presbiop
Ø Kelainan pada
lensa mata (refleksi lensa mata)
Ø Kakeruhan pada
lensa (katarak)
Ø Tekanan dalam
mata yang meninggi (gloukoma)
Ø Radang saraf
mata
n
Gangguan Pada
Pendengaran (Pregbiakusis)
Ø Kelaianan
degeneratif (otosklerosis)
Ø Ketulian pada
lanjut usia sering kali dapat menyebabkan kekacauan mental
n
Gangguan Tidur (Sulit Tidur)
Ø Faktor-faktor
ekstrinsik (luar) misalnya lingkungan yang kurang tenang
Ø Faktor
intrinsik, ini bisa organik dan psikogenik:
o
Organik misalnya nyeri, gatal-gatal, penyakit tertentu
yang membuat gelisah
o
Psikogenik, misalnya depresi dan iritabilitas
n
Keluhan Pusing-Pusing
Ø Gangguan lokal
misalnya; vaskuler,(sakit kepala sebelah), mata gloukoma (tekanan dalam bola
mata meninggi), kepala sinusitis, furunkel dan sakit gigi
Ø Penyakit
sistematis yang menimbulkan hipoglokemia (kadar gula dalam darah yang tinggi)
Ø Psikologik;
perasaan cemas, depresi, kurang tidur, dan kekacauan pikiran
n
Keluhan Perasaan Dingin-Dingin dan Kesemutan Pada Anggota
Badan
Ø Disebabkan
oleh:
o
Gangguan sirkulasi darah lokal
o
Gangguan persarafan umum (gangguan pada kontrol)
o
Gangguan persarafan lokal pada bagian anggota badan
n
Mudah Gatal-Gatal
Ø Kelainan kulit;
kering, degeneratif (eksema kulit)
Ø Penyakit
sistemik; diabetes melitus, gagal ginjal, penyakit hati (hepatitis krinis) dan
keadaan alergi
PERKEMBANGAN ANAK USIA
SEKOLAH
Karakteristik Fisik
1.
Berat badan anak bertambah 2 sampai 4 Kg/tahun
2.
Tinggi badan pada usia 8 tahun, secara profesional lengan
tumbuh lebih panjang dari pada badan, tinggi bertambah pada usia 9 tahun
3.
Gigi mulai tanggal, memiliki 10 sampai 11 gigi permanen
saat berusia 8 tahun dan kira-kira 26 permanen saat berusia 12 tahun
Perkembangan Motorik Kasar
1.
Umur 7 sampai 10 tahun, aktivitas motorik kasar dibawah
kendali keterampilam kognitif dan kesadaran, secara bertahap meningkat irama,
kehalusan dan keanggungan gerakan otot, meningkatkan minat dalam penyempurnaan
keterampilan fisik, kekuatan dan daya tahan meningkat.
2.
Umur 10 – 12 tahun, tingkat energi tinggi dan
meningkatkan arah dan kendali kemampuan fisik
Perkembangan Motorik Halus
1.
Meningkatkan perbaikan keterampilan motorik halus karena
bertambahnya melinasi sistem saraf pusat
2.
Perbaikan keseimbangan dan kordinasi mata dan tangan
3.
Dapat menulis dari pada mengucapkan kata-kata saat usia 8
tahun
4.
Meningkatkan kemampuan mengungkapkan secara individu dan
perhatian khusus seperti menjahit
5.
Keterampilan motorik halus yang sama dengan orang dewasa
saat usia 12 tahun
Perkembangan Kognitif (Cara Kerja Konkrik
Usia 7 – 11 Tahun)
- Pemikiran anak menjadi sangat abstrak dan simbolik, kemampuan membentuk representasi mental dibantu oleh kepercayaan pada akal sehat penglihatan.
- Mempertimbangkan sejumlah alternatif dalam menemukan pemecahan terbaik
- Dapat membalikkan cara kerja, dapat melacak urutan kejadian kembali sejak awal.
- Memahami konsep dulu, sekarang dan yang akan datang
- Dapat menyebutkan waktu
- Dapt menggolongkan obyek sesuai golongan dan sub golongan
- Memahami konsep tinggi, berat dan volume
- Dapat berfokus pada lebih dari satu aspek situasi
Perkembangan Bahasa
- Menggunakan bahasa sebagai alat pertukaran verbal
- Pemahaman terhadap pembicaraan mungkin tertinggal dari pengertiannya
- Tidak begitu egosentris dalam orientasi, dapat mempertimbangan lain
- Mengerti kebanyakan kata-kata abstrak
- Memakai semua bagian pembicaraan, termasuk kata sifat, kata keterangan, kata penghubung dan kata depan
- Ikut memakai kata majemuk dan gabungan
- Kosa katanya mencapai 50.000 kata pada akhir masa ini.
Perkembangan Psikososial
- Tugas perkembangan Þ belajar megembangkan rasa keadekuatan terhadap kemampuan dan kompetensi pada saat kesempatan untuk belajar dan berinteraksi sosial bertambah, anak berusaha agar berhasil disekolah
- Krisis perkembangan Þ anak dalam bahaya akibat perkembangan rasa rendah diri jika ia tidak merasa kompeten dalam keberhasilan pencapaian tugas
- Bermain Þ anak menikmati aktifitas santai bersama teman sebaya, minat pribadi, aktifitas dan hobi berkembang pada saat ini
- Peran keluarga dan orang tua Þ ornag tua menjadi figur yang kurang bermakna dalam arti sebagia agen/sosialisasi, hubungan dengan teman sebaya cenderung mengurangi pengaruh dominan dari orang tua yang ada sebelumnya, orang tua mash merasa dan berespon sebagai otoritas utama, harapan dari guru, pelatih dan para tokoh keagamaan memberi dampak terhadap perilaku anak.
Perkembangan Psikoseksual (Tahap Laten)
- Fokus tubuh Þ masalah seksual menjadi kurang disadari
- Tugas perkembangan Þ integrasi bertahap dari pengalaman dan reaksi seksual yang lalu (pada tahun-tahun terakhir ini terdapat makin banyak laporan bahwa masa laten bukanlah periode netral dalam perkembangan seksualitas)
- Krisis perkembangan Þ makin banyak laporan tentang masalah seksual praremaja yang dimulai saat kira-kira berusia 10 tahun
- Keterampilan koping umumÞ menggigit kuku , ketergantungan, keterampilan pemecahan masalah bertambah penyangkalan, humor, fantasi dan identifikasi
- Peran ortu Þ peran utama dalam pendidikan anak tentang aturan dan norma yang mengatur perilaku seksual dan seksualitas dalam mempengaruhi perilaku spesifik kelamin
Berikut Ini Adalah Karakteristik Spesifik
Umur
- Umur 7 tahun Þ minat untuk seks menurun dan kurang eksplorasi, perhatian pada lawan jenis meningkat, dimulai dengan perasaan “cinta” anak laki-laki – anak permpuan
- Umur 8 tahun Þ perhatian seksual tinggi peningkatan kegiatan seperti; mengintip menceritakan lelucon cabul, dan ingin menambah informasi seksual tentang kelahiran dan hubungan seksual anak perempuan, peningkatan perhatian menstruasi
- Umur 9 tahun Þ peningkatan diskusi dengan teman sebaya tentang topik seksual; memisahkan jenis kelamin dalam aktifitas permainan, menghubungkan diri dengan proses reproduksi, kesadaran diri tentang perlindungan seksual, minat berkencan, dan berhubungan dengan lawan jenis pada sejumlah anak
- Umur 10 tahun Þ minat pada tubuh dan penampilan diri meningkat, banyak anak mulai “berkencan” dan berhubungan dengan lawan jenis dalam aktifitas kelompok dan pasangan
- Umur 11 sampai 13 tahun Þ kuatir tentang penampilannya; tekanan sosial agar tampak langsing dan menarik merupakan sumber stress
Perkembangan Moral (Tahap Konvensional)
- Pengertan moralitas anak ditentukan oleh aturan dan tata tertib dari luar
- Hubungan dan kontak sosial anak dengan figur otoritas memberi, mempengaruhi pengertian benar dan salah
- Pengertian benar dan salah anak ketat dan kaku
Perkembangan Kepercayaan (Tahap Dongeng –
Harfiah)
- Kepercayaan anak sangat dipengaruhi oleh figur otoritas
- Anak belajar membedakan yang natural aspernatural
- Anak mulai membentuk pengertian pribadi tentang Tuhan
DAFTAR PUSTAKA
1. Cecily dan
Linda, Buku Saku Keperawatan Pediatrik,
edisi 3, EGC, Jakarta, 2002
2. Nugroho
Wahjudi, SKM, Keperawatan Gerontik,
Edisi 2, EGC, Jakarta, 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar