Pages

Selasa, 12 Maret 2013

Masalah-masalah fisik yang terjadi pada usila (Lengkap)



MASALAH-MASALAH FISIK YANG TERJADI PADA USILA DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH

1.  Problema fisik sehari-hari pada usila
n  Mudah jatuh
n  Mudah lelah
n  Kekacauan mental akut
n  Nyeri dada
n  Sesak napas pada waktu melakukan kerja fisik
n  Berdebar-debar (palpitasi)
n  Pembengkakan kaki bagian bawah
n  Nyeri pinggang atau punggung
n  Nyeri pada sendi pinggul
n  Berat badan menurun
n  Sukar menahan buang air seni (sering ngompol)
n  Sukar menahan air besar
n  Gangguan pada ketajaman penglihatan
n  Gangguan pada pendengaran (pregbiakusis)
n  Gangguan tidur (sulit tidur)
n  Keluhan pusing-pusing
n  Keluhan perasaan dingin-dingin dan kesemutan pada anggota badan
n  Mudah gatal-gatal


2.  Faktor-faktor penyebab
n  Mudah Jatuh.
Ø  Faktor Intrinsik, antara lain:
o   Gangguan jantung dan sirkulasi darah
o   Gangguan sistem anggota gerak, misalnya kelemahan otot ekstremitas bawah dan kekakuan sendi
o   Gangguan sistem susunan saraf, misalnya neuropati perifer
o   Gangguan penglihatan
o   Gangguan psikologis
o   Infeksi telinga
o   Gangguan adaptasi gelap
o   Pengaruh obat-obatan yang dipakai, misalnya diazepam, anti depresi dan antihipertensi
o   Vertigo
o   Infeksi telinga
o   Artritis lutut
o   Sinkope dan pusing
o   Penyakit-penyakit sistemik
Ø  Faktor Ekstrinsik:
o   Cahaya ruangan yang kurang terang
o   Lantai yang licin
o   Tersandung benda-benda
o   Alas kaki kurang pas
o   Tali sepatu
o   Kursi roda yang terkunci
o   Turun tangga

n  Mudah Lelah
Ø  Faktor psikologis (perasaan bosan, keletihan atau perasaan depresi)
Ø  Gangguan organis, misalnya; anemia, kekurangan vitamin, perubahan pada tulang (osteomelasia), gangguan pencernaan, kelainan metabolisme (diabetes mellitus, hipertiroid), gangguan ginjal dengan uremia, gangguan faal hati dan gangguan sistem peredaran darah dan jantung
Ø  Pengaruh obat-obat, misalnya; obat penenang, obat jantung dan obat yang melelahkan daya kerja otot.

n  Kekacauan Mental Akut:
Ø  Keracunan, penyakit infeksi dengan demam tinggi, alkohol,  penyakit metabolisme, dehidrasi atau kekurangan cairan, gangguan fungsi otot, gangguan fungsi hati, radang selaput otak (meningitis)



n   Nyeri Dada
Ø  Penyakit jantung koroner yang dapat menyebabkan iskemia jantung (berkurangnya aliran darah ke jantung)
Ø  Aneuresma aorta
Ø  Radang selaput jantung (perikarditis)
Ø  Gangguan pada sistem alat pernafasan, misalnya pleoropneumonia/emboli paru-paru dan gangguan pada saluran alat pencernaan bagian atas

n  Sesak Napas Pada Waktu Melakukan Kerja Fisik
Ø  Kelemahan jantung
Ø  Gangguan sistem aluran napas
Ø  Karena berat badan berlebihan (overweihgh)
Ø  Anemia

n  Berdebar-Debar (Palpitasi)
Ø  Gangguan irama jantung
Ø  Keadaan umum badan yang lemah karena penyakit kronis
Ø  Faktor-faktor psikologis

n  Pembengkakan Kaki Bagian Bawah
Ø  Kaki yang lama digantung (edema gravitasi)
Ø  Gagal jantung
Ø  Bendungan pada vena bagian bawah
Ø  Kekurangan vitamin B1
Ø  Gangguan penyakit hati, penyakit ginjal
Ø  Kelumpuhan pada kaki (kaki yang tidak aktif)

n  Nyeri Pinggang Atau Punggung
Ø  Gangguan sendi-sendi atau susunan sendi pada susunan tulang belakang (osteomalasia, osteoporosis, osteoartritis)
Ø  Gangguan pankreas
Ø  Kelainan ginjal (batu ginjal)
Ø  Gangguan pada rahim
Ø  Gangguan pada kelenjar prostat
Ø  Gangguan pada otot-otot badan

n  Nyeri Pada Sendi Pinggul
Ø  Gangguan sendi pinggul misalnya; radang sendi (artritis) dan sendi tulang yang keropos (osteoporosis)
Ø  Kelainan tulang-tulang sendi misalnya; pada tulang (fraktur) dan dislokasi
Ø  Akibat kelainan saraf pada punggung bagian bawah yang terjepit



n  Berat Badan Menurun
Ø  Pada umumnya nafsu makan menurun karena kurang adanya gairah hidup atau kelesuan
Ø  Adanya penyakit kronis
Ø  Gangguan pada saluran pencernaan sehingga penyerapan makanan terganggu
Ø  Faktor-faktor sosial ekonomis (pensiun)

n  Sukar Menahan Buang Air Seni (Sering Ngompol)
Ø  Obat-obat yang mengakibatkan sering berkemih atau obat-obat penenang terlalu banyak
Ø  Radang kandung kemih
Ø  Radang saluran kemih
Ø  Kelainan persarafan pada kandung kemih
Ø  Faktor psikologis

n  Sukar Menahan BAB
Ø  Obat-obat pencahar perut
Ø  Keadaan diare
Ø  Kelainan pada usus besar
Ø  Kelainan pada ujung saluran pencernaan (pada rektum usus)


n  Gangguan Pada Ketajaman Penglihatan
Ø  Presbiop
Ø  Kelainan pada lensa mata (refleksi lensa mata)
Ø  Kakeruhan pada lensa (katarak)
Ø  Tekanan dalam mata yang meninggi (gloukoma)
Ø  Radang saraf mata

n  Gangguan Pada Pendengaran (Pregbiakusis)
Ø  Kelaianan degeneratif (otosklerosis)
Ø  Ketulian pada lanjut usia sering kali dapat menyebabkan kekacauan mental

n  Gangguan Tidur (Sulit Tidur)
Ø  Faktor-faktor ekstrinsik (luar) misalnya lingkungan yang kurang tenang
Ø  Faktor intrinsik, ini bisa organik dan psikogenik:
o   Organik misalnya nyeri, gatal-gatal, penyakit tertentu yang membuat gelisah
o   Psikogenik, misalnya depresi dan iritabilitas

n  Keluhan Pusing-Pusing
Ø  Gangguan lokal misalnya; vaskuler,(sakit kepala sebelah), mata gloukoma (tekanan dalam bola mata meninggi), kepala sinusitis, furunkel dan sakit gigi
Ø  Penyakit sistematis yang menimbulkan hipoglokemia (kadar gula dalam darah yang tinggi)
Ø  Psikologik; perasaan cemas, depresi, kurang tidur, dan kekacauan pikiran

n  Keluhan Perasaan Dingin-Dingin dan Kesemutan Pada Anggota Badan
Ø  Disebabkan oleh:
o   Gangguan sirkulasi darah lokal
o   Gangguan persarafan umum (gangguan pada kontrol)
o   Gangguan persarafan lokal pada bagian anggota badan

n  Mudah Gatal-Gatal
Ø  Kelainan kulit; kering, degeneratif (eksema kulit)
Ø  Penyakit sistemik; diabetes melitus, gagal ginjal, penyakit hati (hepatitis krinis) dan keadaan alergi




PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH

Karakteristik Fisik
1.     Berat badan anak bertambah 2 sampai 4 Kg/tahun
2.    Tinggi badan pada usia 8 tahun, secara profesional lengan tumbuh lebih panjang dari pada badan, tinggi bertambah pada usia 9 tahun
3.    Gigi mulai tanggal, memiliki 10 sampai 11 gigi permanen saat berusia 8 tahun dan kira-kira 26 permanen saat berusia 12 tahun

Perkembangan Motorik Kasar
1.     Umur 7 sampai 10 tahun, aktivitas motorik kasar dibawah kendali keterampilam kognitif dan kesadaran, secara bertahap meningkat irama, kehalusan dan keanggungan gerakan otot, meningkatkan minat dalam penyempurnaan keterampilan fisik, kekuatan dan daya tahan meningkat.
2.    Umur 10 – 12 tahun, tingkat energi tinggi dan meningkatkan arah dan kendali kemampuan fisik

Perkembangan Motorik Halus
1.     Meningkatkan perbaikan keterampilan motorik halus karena bertambahnya melinasi sistem saraf pusat
2.    Perbaikan keseimbangan dan kordinasi mata dan tangan
3.    Dapat menulis dari pada mengucapkan kata-kata saat usia 8 tahun
4.    Meningkatkan kemampuan mengungkapkan secara individu dan perhatian khusus seperti menjahit
5.    Keterampilan motorik halus yang sama dengan orang dewasa saat usia 12 tahun

Perkembangan Kognitif (Cara Kerja Konkrik Usia 7 – 11 Tahun)
  1. Pemikiran anak menjadi sangat abstrak dan simbolik, kemampuan membentuk representasi mental dibantu oleh kepercayaan pada akal sehat penglihatan.
  2. Mempertimbangkan sejumlah alternatif dalam menemukan pemecahan terbaik
  3. Dapat membalikkan cara kerja, dapat melacak urutan kejadian kembali sejak awal.
  4. Memahami konsep dulu, sekarang dan yang akan datang
  5. Dapat menyebutkan waktu
  6. Dapt menggolongkan obyek sesuai golongan dan sub golongan
  7. Memahami konsep tinggi, berat dan volume
  8. Dapat berfokus pada lebih dari satu aspek situasi

Perkembangan Bahasa
  1. Menggunakan bahasa sebagai alat pertukaran verbal
  2. Pemahaman terhadap pembicaraan mungkin tertinggal dari pengertiannya
  3. Tidak begitu egosentris dalam orientasi, dapat mempertimbangan lain
  4. Mengerti kebanyakan kata-kata abstrak
  5. Memakai semua bagian pembicaraan, termasuk kata sifat, kata keterangan, kata penghubung dan kata depan
  6. Ikut memakai kata majemuk dan gabungan
  7. Kosa katanya mencapai 50.000 kata pada akhir masa ini.

Perkembangan Psikososial
  1. Tugas perkembangan Þ belajar megembangkan rasa keadekuatan terhadap kemampuan dan kompetensi pada saat kesempatan untuk belajar dan berinteraksi sosial bertambah, anak berusaha agar berhasil disekolah
  2. Krisis perkembangan Þ anak dalam bahaya akibat perkembangan rasa rendah diri jika ia tidak merasa kompeten dalam keberhasilan pencapaian tugas
  3. Bermain Þ anak menikmati aktifitas santai bersama teman sebaya, minat pribadi, aktifitas dan hobi berkembang pada saat ini
  4. Peran keluarga dan orang tua Þ ornag tua menjadi figur yang kurang bermakna dalam arti sebagia agen/sosialisasi, hubungan dengan teman sebaya cenderung mengurangi pengaruh dominan dari orang tua yang ada sebelumnya, orang tua mash merasa dan berespon sebagai otoritas utama, harapan dari guru, pelatih dan para tokoh keagamaan memberi dampak terhadap perilaku anak.

Perkembangan Psikoseksual (Tahap Laten)
  1. Fokus tubuh Þ masalah seksual menjadi kurang disadari
  2. Tugas perkembangan Þ integrasi bertahap dari pengalaman dan reaksi seksual yang lalu (pada tahun-tahun terakhir ini terdapat makin banyak laporan bahwa masa laten bukanlah periode netral dalam perkembangan seksualitas)
  3. Krisis perkembangan Þ makin banyak laporan tentang masalah seksual praremaja yang dimulai saat kira-kira berusia 10 tahun
  4. Keterampilan koping umumÞ menggigit kuku , ketergantungan, keterampilan pemecahan masalah bertambah penyangkalan, humor, fantasi dan identifikasi
  5. Peran ortu Þ peran utama dalam pendidikan anak tentang aturan dan norma yang mengatur perilaku seksual dan seksualitas dalam mempengaruhi    perilaku spesifik kelamin

Berikut Ini Adalah Karakteristik Spesifik Umur
  1. Umur 7 tahun Þ minat untuk seks menurun dan kurang eksplorasi, perhatian pada lawan jenis meningkat, dimulai dengan perasaan “cinta” anak laki-laki – anak permpuan
  2. Umur 8 tahun Þ perhatian seksual tinggi peningkatan kegiatan seperti; mengintip menceritakan lelucon cabul, dan ingin menambah informasi seksual tentang kelahiran dan hubungan seksual anak perempuan, peningkatan perhatian menstruasi
  3. Umur 9 tahun Þ peningkatan diskusi dengan teman sebaya tentang topik seksual; memisahkan jenis kelamin dalam aktifitas permainan, menghubungkan diri dengan proses reproduksi, kesadaran diri tentang perlindungan seksual, minat berkencan, dan berhubungan dengan lawan jenis pada sejumlah anak
  4. Umur 10 tahun Þ minat pada tubuh dan penampilan diri meningkat, banyak anak mulai “berkencan” dan berhubungan dengan lawan jenis dalam aktifitas kelompok dan pasangan
  5. Umur 11 sampai 13 tahun Þ kuatir tentang penampilannya; tekanan sosial agar tampak langsing dan menarik merupakan sumber stress

Perkembangan Moral (Tahap Konvensional)
  1. Pengertan moralitas anak ditentukan oleh aturan dan tata tertib dari luar
  2. Hubungan dan kontak sosial anak dengan figur otoritas memberi, mempengaruhi pengertian benar dan salah
  3. Pengertian benar dan salah anak ketat dan kaku


Perkembangan Kepercayaan (Tahap Dongeng – Harfiah)
  1. Kepercayaan anak sangat dipengaruhi oleh figur otoritas
  2. Anak belajar membedakan yang natural aspernatural
  3. Anak mulai membentuk pengertian pribadi tentang Tuhan












DAFTAR PUSTAKA

1.     Cecily dan Linda, Buku Saku Keperawatan Pediatrik, edisi 3, EGC, Jakarta, 2002

2.    Nugroho Wahjudi, SKM, Keperawatan Gerontik, Edisi 2, EGC, Jakarta, 2000

Tidak ada komentar: