Pages

Jumat, 15 Maret 2013

Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak (Lengkap)




Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakaat dan pemerintah sehingga pemerintah tidak boleh menganggap bahwa pendidikan anak hanyalah tanggung jawab sekolah.  Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk membina kepribadiannya agar sesuai dengan norma-norma atau atuaran didalam masyarakat. Setiap orang dewasa didalam masyarakat dapatmenjadi pendididik, sebab pendidik merupakan suatu perbuatan sosoial yang mendasar untuk pertumbuhuan atau perkembangan anak didik menjadi manusia yang mampu berfikir dewasa dan bijak .orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu proses pendidikan. Sehingga orang tua berperang sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Lingkungan keluarga juga dikaatakan lingkungan yang paling utama, karena sebagian besar  kehidupan anak didalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga. Menurut hasbullah (1997), dalam tulisannya tentang dasar-dasar ilmu pendidikan, bahwa keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu, fungsi dalam perkembangan kepribadian anak dan mendidik  anak dirumah; fungsi keluarga/orang tua dalam mendukung pendidikan disekolah.
Fungsi keluarga dalam pembentukan keperibadian dan mendidik anak dirumah :
1.      Menjamin kehidupan emosional anak
2.      Menanamkan dasar pendidikan moral anak
3.      Memberikan dasar pendidikan sosial
4.      Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama
5.      Bertanggung  jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak
6.      Membberikan kesempatan belajar dengan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan kelak sehingga ia mampu menjadi manusia dewasa yang mendiri.
7.      Menjaga kesehatan anak sehingga ia dapat dengan nyaman menjalankan proses belajar yang utuh
8.      Memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memberiikan pendidikakn agama sesuai ketentuan Allah Swt, sebagai tujuan akhir
Fungsi keluarga/orang tua dalam mendukung pendidikan anak disekolah :
1.      Orang tua bekerjasama dengan sekolah
2.      Sikap anak terhadap sekolah sanagat dipengaruhi oleh sikap orang tua terhadap sekolah , sehingga sangat sangat dibutuhkan kepercayaan orang tua terhadap sekolah yang  menggantikan tugasnya selam diruang sekolah.
3.      Orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai segala usahanya.
4.      Orang tua menunjukkan kerja sama dalam menyerahkan cara belajar dirumah, membuat pekerjaan rumah dan motivasi dan membimbing anak dalam belajar.
5.      Orang tua bekerja sama dengan guru untuk mengatasi kesuliotan belajar anak
6.      Orang tua bersama anak mempersiapkan jenjang pendidikan yang akan dimasuki dan mendamping selama menjalani proses belajar di lembaga pendidikan.

Untuk dapat menjalankan fungsi tersebutr secara maksimal, ssehingga orang tua harus memiliki kualitas diri yang memadai, sehingga anak-anak akan bekembang sesuai dengan harapan artinya orang tua harus memahami hakikat dan peran mereka sebgai orang tua dalam membesarkan anak, membekali diri dengan ilmu tentang pola pengasuhan yang tepat, pengetahuan tentang pendidikan yang dijalani anak. Sendiri untuk menccerdaskan kehiudupan bangsa dan mengembangkan mannusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan YME dan bbebudi pekerti luhur, memikliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmanni  dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendamping orang tua dalam pendidikan anak diwujudkan dalam suatu cara-cara orang tua mendidik anak. Cara orang tua mendidik anak inilah yang disebut sebagai pola asuh. Setiap orang tua berusaha menggunakan cara yang paling baik menurut mereka dalm mendidik anak. Untuk mencari pola terbaik maka hendaklah orang tua mempersiapkan diri dengan beragam pengetahuan untuk menemukan pols asuh yang tepat dalam mendidk anak


1.      POLA ASUH OTORITATIVE (OTORITER)

v  Menilai dan menuntut anak untuk memenuhi standar mutlak yang di tentukan sepihak oleh orang tua.
Efek pola asuh otoriter terhadap prilaku belajar anak :
1.      Anak menjadi tidak percaya diri, kurang sopan ragu-ragu dan pasif, serta memiliki masalah konsentrasi dalam belajar.
2.      Ia menjalankan tugasnya lebih disebakan oleh takut hukuman.
3.      Di sekolah memiliki kecendrungan berprilaku antiusosial, agresif, impulsive dan pengaruh mal adiktif lainnya.
4.      Anak cendrung menjadi dependen

2.      POLA ASUH PERMISIVE (PEMANJAAN)
Segala sesuatu terpusat pada kepentingan anak, dan orang tua/pengasuh tidak berani menegur takut anak menangis dan khawatir anak kecewa.

v  Efek Pola Asuh Permisive terhadap prilaku anak :
1.    Anak memang  menjadi tampak responsitif dalam belajar, namun tampak kurang matang (manja), impulsif dan mementingkan diri sendiri, kurang percayadiri dan mudah menyerah dalam menghadapi hambatan atau kesulitan dalam tugas-tusasnya.
2.    Tidak jarang prilakunya disekolah menjadi agresif.

3.      POLA ASUH INJDUL GEN (PENALANTARAN)
1.      Melantarkan Sevara Fisikis
2.      Kurang Memperhatikan perkembangan fsikis anak
3.      Anak dibiarkan berkembang sendiri
4.      Orang tua lebih memperiotaskan kepentingannya sendiri karna kesibukan

v  Efek pola asuh indulgen terhadap prilaku belajar anak :
1.    Anak dengan pola asuh ini paling potensial terlibat dalam kenakalan remaja seper penggunaan narkoba, merokok diusia dini, dan tindak kriminal lainnya.
2.    Infulsif dan agresif serta kurang  mampu berkonsentrasi pada suatu aktifitas dan kegiatan.     
4.    POLA ASUH AUTORITATIF (DEMOKRATIS).
1.             Mempriotaskan kepentingan anak, tapi tidak ragu-ragu mengendalikan anak 
2.             membimbing anak kearah kemandirian, menghargai anak yanag memiliki emosi dan pikirannya serndiri.
3.             Efek pola asuh autoritatif terhadap belajar anak lebih mandiri tegas terhadap diri sendiri dan memiliki kemampuan introspeksi diri serta mengendalikan diri mudah bekerja sam dengan orang lain dan koopratif terhadap aturan lebih percaya diri atas kemampuanya menyelasaikan tugas-tugas mantap merasa aman dan menyukai serta semangat dalam tugas-tugas belajar.
Menyepakati pola asuh yang paling efektif dalam keluarga adalah penting karna pola asuh pada tahhun-tahun awal kehidupan seseorang akan melandasi kepribadiannya dimasa daatang. Prilaku dewyang terjadoiizasa dan ciri kepribadian dipengaruhi oleh berbagai pristiwa yang terjadi selama tahun-tahun awal kehidupan,  artinya antara masa anak-anak dan dewasa memiliki hubungan berkesinambungan.
            Dengan mengetahui bagaimana pengalaman membentuk individu, akan menjadikan kita lebih bijaksana dalam membesarkan  anak-anak kita. Banyak masalah yang dihadapidisekolah, mungkin dapat dihindari bila kita lebih memahami prilaku anak dan sikap orang tua mempengaruhi anak-anaknya, serta bagaimana menanganinya pada usia dini.
            Sebagai orang tua perlu mengetahui tugas-tugas perkembangan anak pada tiap usia.
1.      Tugas perkembangan adalah suatu tugas yang muncul pada saat atau suatu priode tertentu yang jika berhasil akan menimbulkan ras bahagia dan membawa kearah keberhasilan dalam melaksanakan tugas beikutnya, tetapi kalua gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menjalankan tugas-tugas berikutnya (hurlock 1991).

2.      Perkembangan manusia dikelompokkan menjadi masa prenatal, masa bayi, masa kanak-kanak, masa puber, masa remaja, dan masa dewasa.
3.      Tugas perkembangan yang menitik beratkan pada pendidikan yaitu di usia kanak-kanak, puber dan remaja.
4.      Setiap tahap perkembangan memiliki tugas belajarnya sendiri,  mulai dari tugas belajar untuk perkembangan motorik, intelektual, sosial, emosi dan kriatifitas.

Masa bayi dan awal dan masa kanak-kanak:
1.      Belajar memakan makanan padat
2.      Belajar berjalan
3.      Belajar berbicara
4.      Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
5.      Mempelajari perbedaan jennis kelamin
6.      Mempersiaakan diri untuk belajar membaca.
7.      Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan  hati nurani.
Akhir masa kanak-kanak :
1.      Belajar menyesuiakan dengan teman sesuainya
2.      Mulai mengembangkan peran sosial pria dan wanita yang tepat
3.      Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk meembaca, menulis dan berhitung.
4.      Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
5.      Mencapai kebebasan pribadi





Masa remaja :
1.      Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
2.      Mencapai peran sosial pria dan wanita
3.      Mengharapkan dan mencapai prilaku sosial yang bertanggung jawab
4.      Mempersiapkan karir ekonomi
5.      Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
Awal masa dewasa :
1.      Memiliki pasangan
2.      Belajar dan hidup dengan tunangan
3.      Mulai membina keluarga
4.      Mengasu anak
5.      Mengelola rumah tangga
6.      Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara
7.      Mencari kelompok sosial yang menyenangkan
Masa usia pertengahan :
1.      Membentuk anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa dan bbertanggung jawab dan bahagia
2.      Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan







Masa tua :
1.      Menyesuaikan diri dengan peran sosial yang luwes

Sedangkan tugas perkembangan anak-anak pada usia sekolah :
1.      Belajar keterampilan fisik untuk bermain
2.      Sikap yang sehat untuk diri sendiri
3.      Belajar bergaul
4.      Memainkan peran jenis kelamin yang sesuai
5.      Keterampilan dasar 
6.      Konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
7.      Mengembangkan hati nurani, nilai moral dan nilai sosial
8.      Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial.













Tidak ada komentar: