LAPORAN RESUME KLIEN USILA
DI RUANG PERAWATAN CEMPAKA BPRS JIWA PUSAT MAKASSAR
Inisial Klien : Ny. D No Reg : 01 09 60
Tanggal Masuk : 5 Mei 2003 Tanggal Pengkajian : 26 Mei 2003
A. GAMBARAN KASUS
Ny. D umur 60 tahun agama Islam, suku Bugis, anak ke enam dari
enam bersaudara (bungsu), pekerjaan tidak ada,. Pendidikan terakhir SD, klien masuk RS di BPRS Jiwa Makassar tanggal
5 Mei 2003, dengan keluhan utama seing mendengar suara-suara yang terasa
menggangu.
Klien
pernah dirawat di BPRS Jiwa Makassar dengan keluhan sama.
Klien mengalami tekanan mental sejak ia
ditinggalkan ibunya (meninggal), sejak sat itu klien merasa sedih, sering
menyendiri dikamar, selalu bingung dan gelisah, bicara sendiri dan selalu
mendengar suara-suara yang selalu memanggilnya.
Dari hasil pengamatan
selama berinteraksi tanggal 26 Mei 2003, klien nampak ekspresi tumpul, kontak
mata kurang, penampilan klien saat pengkajian rapi, kuku pendek, baju rapi,
pengukuran vital sign : TD : 130/80 mmHg, HR : 105 x/menit, S : 37 o
C, TB 150 cm, BB 50 kg.
Klien mengatkan mempunyai dua orang anak (sulit untuk
dikaji)klien mengatakan seluruh tubuhnya masih berfungsi . hasil pengamatan
perawat klien. Klien sering menyendiri, sering berbaring ditempat tidur,
sesekali klien mendekati perawat. Klien menyadari bahwa sekarang dia berada
dirumah sakit jiwa. Klien berharap cepat keluar dari rumah sakit dan dijemput
oleh keluarganya.
Pada saat ini klien mendapat therapy : Haloperidol 3 x 1,5 mg,
Risperdal 3 x 0,5 gr, Trihekxyphenydil 3
x 2 mg.
B.
POHON MASALAH
|
||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||
|
||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||
|
||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||
|
C. Masalah keperawatan
1.
Perubahan
persepsi sensori : halusinasi pendengaran
2.
Kerusakan
interaksi sosial : Menari diri
3.
Gagngguan konsep
diri : harga diri rendah
4.
Defisit perawatn
diri
5.
Resiko mencedrai
diri sendiri orang lain dan lingkungan
D. Diagnosa perawatan
1.
Resiko mencedrai
diri sendiri orang lain dan lingkungan b/d halusinasi pendengaran
2.
Perubahan
persepsi sensori : Halusinasi penglihatan b/d manarik diri
3.
Kerusakan
interkasi sosial : Menarik diri b/d harga diri rendah
E. Intervensi/Implementasi dan Evaluasi
DX I : Resiko mencedrai orang lain dan lingkungan b/d
halusinasi penglihatan
TUM :
Klien tidak mencedrai diri sendiri
orang lain dan lingkungan
TUK 1 :
Klien dapat membina hubungan saling
percaya
Intervensi
:
1.1
Bina hubungan saling percaya dengan komunikasi
terpeutik:
-
Salam terpeutik
-
Perkenalkan diri
-
Jelaskan tujuan
interaksi
-
Ciptakan
lingkungan yang tenang
-
Buat kontrak yang
jelas
-
Tepati waktu
1.2. Dorong dan beri kesempatan klien
untuk mengungkapkan perasaanya
1.3. Dengarkan
ungkapan klien dengan empati
Implementasi :
1.1.1.
Memberi salam
terapeutik : Assalamualaikum (membungkuk
kerah klien)
§
Memperkenalkan
diri dengan sopan “ Nama saya Suradi Efendi “biasa dipanggil Adi, Saya
mahasiswa keperawatan UNHAS yang sedang pratek disini
§
Menanyakan nama
klien dan nama panggilan yang disukai
§ Menjelaskan tujuan interkasi : Bu D. saya
praktek disini setiap hari mulai dari jam
08.00 sampai 14.00 wita Tapi lebih banyak saya berada diruang Meranti.
Saya akan selalu bersama-sama Bu D. tujuannya adalah kita sama-sama akan
mebahas masalah yang Bu D. rasakan, mudah-mudahan saya dapat membantu
memecahkan masalahnya. Untuk itu saya berharap Bu D. mau menceritakan apa yang
ada dalam fikiran dan perasaan Bu D biar saya lebih tahu. (K) Ia
§ Membuat kontrak dengan klien : Bu D.
Jika tidak keberatan, bisakah kita
cerita-cerita sebentar ? sekitar 10 menit saja
1.2.1.
Memberi
kesempatan kepada klien untuk untuk mengungkapkan perasaannya : Bisakah Bu D.
menceritakan, apa yang terjadi sehingga Ibu D. bisa dibawa kesini ?
1.2.2. Mendengarkan ungkapan klien dengan empati
Evaluasi :
S : - Klien menjawab salam “ Walaikum salam
“
- Nama saya D. saya biasa dipanggil D.
O :-
Bicara terputus-putus
-
Suara
pelan
-
Ekspresi
tumpul
-
Belum
mau enceritakan kepada perawat mengapa klien masuk rumah sakit
A : Hubungan saling percaya perlu
ditingkatkan/dibina kembali
P :
Ulangi TUK 1 pada pertemuan berikutnya.
TUK 2 :
Klien dapat mengenal halusinasinya
Intervensi
2.1. Adakan kontak sering dan singkat
secara bertahap
2.2. Observasi tingkah laku verbal /non
verbal yang berhubungan dengan halusinasi seperti :
-
Bicara dan ketawa
sendiri
-
Memendang kearah
kiri dan kekanan seperti ada teman bicara
-
Tiba – tiba pergi
2.3. Terima halusinasi sebagai yang nyata
bagi klien dan tidak bagi perawat (tidak
membenarkan dan tidak menyangkal)
2.4.
Diskusikan dengan klien :
a. Situasi
yang menimbulkan /tidak menimbulkan
halusinasi
b. Waktu dan frekwensi terjadinya halusinasi.
2.5. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi (marah, takut, sedih, senang) beri kesempatan klien mengungkapkan perasaanya
TUK 3 :
Klien dapat mengontrol halusinasinya :
Intervensi :
3.1. Identifikasi bersam klien tindakan apa yang dilakukan bila sedang berhalusinasi
3.2. Beri pujian terhadap ungkapan klien tentang tindakannya
3.3. Diskusikan cara
memutuskan halusinasi
3.4. Dorong klien
untuk menyebutkan kembali cara memutuskan halusinasi
3.5. Beri pujian
atas upaya klien
DX 2 : Perubahan
persepsi sensori halusinasi penglihatan b/d menarik diri
TUM : Klien dapat
berhubungan dengan orang lain sehingga halusinasi dapat dicegah.
TUK 1 :
Klien
dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Intervensi
2.1. Bina hubungan saling percaya dengan komunikasi
terpeutik:
-
Salam terpeutik
-
Perkenalkan diri
-
Jelaskan tujuan
interaksi
-
Ciptakan
lingkungan yang tenang
-
Buat kontrak yang
jelas
-
Tepati waktu
2.2.
Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaanya
2.3. Dengarkan
ungkapan klien dengan empati
Implementasi :
2.1. Memberi salam terapeutik : Assalamualaikum (membungkuk kerah klien)
§
Memperkenalkan
diri dengan sopan “ Nama saya Suradi Efendi “biasa dipanggil Adi, Saya
mahasiswa keperawatan UNHAS yang sedang pratek disini
§
Menanyakan nama
klien dan nama panggilan yang disukai
§ Menjelaskan tujuan interkasi : Bu D. saya
praktek disini setiap hari mulai dari jam
08.00 sampai 14.00 wita Tapi lebih banyak saya berada diruang Meranti.
Saya akan selalu bersama-sama Bu D. tujuannya adalah kita sama-sama akan
mebahas masalah yang Bu D. rasakan, mudah-mudahan saya dapat membantu
memecahkan masalahnya. Untuk itu saya berharap Bu D. mau menceritakan apa yang
ada dalam fikiran dan perasaan Bu D biar saya lebih tahu. (K) Ia
§ Membuat kontrak dengan klien : Bu D.
Jika tidak keberatan, bisakah kita
cerita-cerita sebentar ? sekitar 10 menit saja
2.2. Memberi kesempatan kepada klien untuk untuk
mengungkapkan perasaannya : Bisakah Bu D. menceritakan, apa yang terjadi
sehingga Ibu D. bisa dibawa kesini ?
2.3. Mendengarkan ungkapan klien dengan empati.
Evaluasi :
S : - Klien menjawab salam “ Walaikum salam
“
- Nama saya D. saya biasa dipanggil D.
O :-
Bicara terputus-putus
-
Suara
pelan
-
Ekspresi
tumpul
-
Belum
mau enceritakan kepada perawat mengapa klien masuk rumah sakit
A : Hubungan saling percaya perlu
ditingkatkan/dibina kembali
P :
Ulangi TUK 1 pada pertemuan berikutnya.
TUK 2 :
Klien
dapat mengenal perasaan yang menyebabkan perilaku manari diri
Intervensi
2.1.
Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri
2.1. Beri
kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri
2.2. Diskusikan bersama klien tentang perilaku
menarik diri
2.3. Beri
pujian terhadap kemampuan klien mengungkapakan perasaannya
TUK 3 :
Klien
dapat mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain
Intervensi
3.1.
Diskusikan tentang manfaat berhubungan dengan orang lain
3.2.
Dorong klien untuk menyebutkan kembali manfaat berhubungan dengan orang lain
3.3.
Beri pujian terhadap kemamouan klien dalam menyebutkan manfaat berhubungan
dengan orang lain.
TUK 4 :
Klien
dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap
Intervensi
4.1. Dorong klien untuk menyebutkan cara
berhubungan dengan orang lain
4.2. Dorong dan bantu klien berhubungan dengan
orang lain secara bertahap
DX 3 : Kerusakan interaksi sosial : menarik diri
TUM :
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara
optimal.
TUK 1 :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Intervensi :
1.1. Bina hubungan saling percaya dengan komunikasi
terpeutik:
-
Salam terpeutik
-
Perkenalkan diri
-
Jelaskan tujuan
interaksi
-
Ciptakan
lingkungan yang tenang
-
Buat kontrak yang
jelas
-
Tepati waktu
TUK 2 :
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan positif yang
dimiliki .
Intervensi :
2.1. Diskusikan
kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2.2. Setiap bertemu klien dihindarkan dari memberi
penilaian negatif
2.3. Utamakan memberi pujian yang realistik
TUK 3 :
Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
Intervensi :
3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat
digunakan selama sakit
3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
kemampuannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar