I.
Struktur Dan Sifat Keluarga
- Struktur Keluarga
a. Nama Kepala keluarga : Tn. I
Umur :
35 tahun
Agama :
Islam
Pendidikan :
SD
Suku Bangsa : Sunda
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Alamat : Renggong Rt.02 Rw. 03 cijeruk-Sumedang
b.
Daftar Anggota Keluarga :
No
|
Nama
|
Hub kel.
|
L/P
|
Umur
|
Pend.
|
Peker.
|
Imunisasi
|
Keterangan
|
|||||||||||||
BCG
|
Polio
|
DPT
|
HB
|
Campak
|
|
||||||||||||||||
1
2
3
|
Tn.I
Ny.I
An.A
|
Suami
Istri
Anak
|
L
P
P
|
35th
27th
17 bln
|
SD
SD
-
|
Buruh
IRT
-
|
-
-
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
c.
Tipe Keluarga
Genogram :
Keterangan : Perempuan
Laki-laki
Klien
2.
Sifat Keluarga
·
Pengambilan keputusan
Sebagai
pengambil keputusan dilakukan oleh Tn. I, tetapi pengambilan keputusan tidak
lepas meminta pendapat terlebih dahulu pada Ny. I selaku istri.
·
Kebiasaan hidup sehari-hari
Menurut
Ny. I kebiasaan istirahat atau tidur keluarga, Tn. Tidur pada malam hari pukul.
23.00 – 05.00, tidur siang sangat jarang. Sedang Ny. I tidur malam pukul 22.00
– 05.00 , tidur siang pukul. 15.00 – 16.00.
·
Kebiasaan makan keluarga dan
contoh menu makanan
-
Kebiasaan makan
Keluarga
makan 3x sehari dengan nasi, sayuran, lauk pauk dan kadang buah-buahan serta
susu.
Jenis
protein hewani yaitu telur, ayam, hati atau ikan, sedangkan protein nabati
seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan (kacang merah, hijau).
Keluarga
selalu mengkonsumsi sayuran setiap hari dengan jenis sayuran yang berbeda.
-
Makanan tambahan
Makanan
tambahan kadang keluarga membeli makanan kecil seperti kue kering, bakso, kue
basah atau jajanan yang di bikin sendiri buat cemilan.
-
Pengadaan makanan keluarga
Memasak
dilakukan oleh Ny. I setiap hari
-
Pengolahan sayuran
Di
potong terlebih dahulu, lalu di cuci dan di tiriskan kemudian baru di masak.
-
Penghidangan makanan
Menghidangkan
makanan kadang terbuka dan tertutup. Misal bila makanan panas di biarkan
terbuka dulu, bila makanan sudah agak dingin baru ditutup.
-
Minuman sehari-hari
Keluarga
lebih banyak mengkonsumsi air putih daripada air teh. Air di dapat dari sumur
gali sebelumnya dimasak dulu sampai mendidih . Air tidak berbau, berwarna dan
berasa.
e.
Kebiasaan dalam membersihkan anggota keluarga
Pada waktu kunjungan, keadaan rambut
keluarga dalam keadaan bersih. Kebiasaan membersihkan rambut 2 kali seminggu
kadang bila habis bepergian juga keramas.
-
Mulut dan gigi
Kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari dilakukan biasanya pagi hari dan
malam hari sebelum tidur.
-
Kulit dan kuku
Keadaan kulit dan kuku keluarga bersih tidak panjang dan kotor.
-
Pakaian
Keluarga biasanya mengganti pakaian 2 – 3 kali sehari.
-
Kebersihan tangan dan kaki
Keluarga bila akan makan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah,
begitupun bila akan melakukan suatu pekerjaan lain.
II.
Faktor Sosial Budaya dan Ekonomi
1.
Pekerjaan
Tn.
I sekarang bekerja sebagai buruh bangunan di tanjung sari dan pulang sore,
sedang Ny. I hanya sebagai ibu rumah tangga dan sehari-harinya mengasuh dan
memasak saja.
2.
Penghasilan dan pengeluaran
Pendapatan
rata-rata sebulan kira-kira Rp. 600.000 dan dipakai untuk uang dapur, arisan
dan keperluan yang mendadak. Bila ada sisa uang biasanya di tabung.
3.
Penentu keuangan keluarga
Yang
menentukan keuangan untuk keperluan dapur adalah Ny. I sedang keperluan yang
perabotan rumah oleh Tn. I
4.
Peranan masing-masing anggota
keluarga dalam keluarga
Ayah
berperan dalam memenuhi kebutuhan keluarga sebagai pencari nafkah sedangkan ibu
berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurus suami, anak dan keperluan rumah
tangganya.
III.
Faktor lingkungan
1.
Rumah (tipe,ukuran,jumlah ruangan)
Pada
observasi menunjukan tipe rumah keluarga adalah menggunakan bilik bambu, dengan
ukuran 12 x 6 meter, jumlah ruangan terdiri dari 2 kamar tidur, i ruang tamu, 1
dapur beserta tempat peralatan makan.
2.
Ventilasi dan penerangan
Ventilasi
cukup karena di ruang tamu terdapat 2 jendela kaca di dapur juga terdapat
jendela kaca. Penerangan juga cukup karena terdapat lampu listrik serta sinar
matahari pun mudah masuk ke dalam rumah.
3.
Persediaan air bersih
Air
untuk memasak di simpan dalam ember tertutup. Keluarga mendapat air bersih
untuk minum, cuci, dan mandi di dapat dari sumur gali.
4.
Pembuangan sampah
Keluarga
biasa membuang sampah pada sebuah lubang galian setelah penuh lalu di bakar.
5.
Pembuangan air limbah
Pembuangan
air limbah ke selokan yang sudah di tata olh penduduk.
6.
Jamban / WC ( tipe,jarak dengan
sumber air)
Jamban
yang di pergunakan adalah wc cubluk yang terdapat di belakang rumah dan jamban
terdapat kira-kira 5 meter dari sumber air.
7.
Lingkungan rumah
Letak
rumah keluarga sisi sebelah kanan rumah kakak Ny. I, sedang sebelah kiri rumah
Ny. A tetangga, belakang terdapat kebun
depan halaman dan terdapat rumah Ny. S.
8.
Bahaya kecelakaan
Bila
hujan turun becek, tetapi jalan ke tempat keluarga tidak nanjak dan berbatu dan
rumah juga tidak berbentuk panggung.
9.
Denah rumah
|
|
|
A : Ruang tamu
|
C : Kamar II
D : Dapur
10.
Sarana komunikasi dan Transportasi
Penghubung
komunikasi pada keluarga adalah cara komunikasi langsung, artinya berbicara
secara lisan untuk menyampaikan maksud dan tujuan. Sedangkan sarana hiburan
keluarga memiliki televisi kecil dan radio. Keluarga tidak memiliki sarana transportasi
pribadi. Bila bepergian keluarga menggunakan ojeg dan angkutan umum.
11.
Fasilitas pelayanan kesehatan
Terdapat
puskesmas yaitu pemulihan yang berjarak 15 km dari tempat tinggal keluarga dan
jarak posyandu kira-kira 200 meter.
IV. Riwayat
kesehatan
1. Riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga
a.
Tn. I tidak pernah mengalami
penyakit berat hanya penyakit biasa seperti flu, batuk dan demam biasa yang
bisa di tangani sendiri di rumah.
b.
Ny. I juga tidak pernah mengalami
sakit berat sama dengan Tn. I
c.
An. A pernah mengalami sakit berat
yaitu panas badan yang tinggi sampai di
rawat di rumah sakit selama beberapa hari dan sakit seperti ini sering kambuh
sehingga berat badan anak sering turun sampai sekarang tidak sesuai dengan
usianya.
2.
Keluarga berencana
Menurut Ny. I setelah melahirkan anak pertama ini ia
menggunakan alat kontrasepsi suntik.
3.
Imunisasi
Menurut
Ny. I anaknya telah mendapatkan imunisasi lengkap. Keluarga mengerti dan paham
tujuan serta manfaat imunisasi.
V. Pemeriksaan fisik pada anggota keluarga
1.
Kepala Keluarga ( Tn. I )
Keadaan umum: baik, TD = 120/80 mmHg, RR = 21 x/mnt, N = 88 x/mnt,
konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik, keadaan yang lainnya tidak ada
masalah.
2.
Ibu Rumah Tangga ( Ny. I )
Keadaan umum : baik, Ny. I saat ini dalam kondisi yang sehat dengan
tanda vital TD = 110/70 mmHg, N = 80 x/mnt, RR = 22 x/mnt, S = 36,5 pada
keadaan lainnya tidak ada kelainan .
3.
An. A ( balita )
Keadaan umum baik, turgor kulit elastis, edema - , tidak bersisik,
konjungtiva agak anemis, kelopak mata agak cekung, mulut tidak ada stomatitis,
mukosa lembab, lesi - , gigi + , Thorax : wheezing/ronchi - , batuk - , Jantung
S I – S II, abdomen tidak ada distensi, lien dan hepar tidak teraba.
VI.
Pola komunikasi dan interaksi
Komunikasi
yang dilakukan oleh pendata dengan keluarga berjalan lancar karena hubungan
trust sudah terjalin baik . Hubungan keluarga dengan tetangga sekitar baik dan
rukun tidaka pernah berselisih. Sesama anggota keluarga juga terjalin hubungan
yang harmonis.
VII.
Pola pertahanan
Jika
dalam keluarga ada masalah biasanya keluarga selalu menyelesaikan masalah
bersama-sama tanpa ada campur tangan orang lain.
VIII.
Pengetahuan keluarga tentang
tumbuh kembang
Ny.
I beranggapan bahwa anak akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya sesuai
tingkat usia bila ia di beri makan. Ibu juga beranggapan walaupun anaknya kurus
tapi sehat.
IX.
Harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan
Keluarga
mengatakan senang dengan kedatangan mahasiswa dari UNPAD, keluarga berharap
mendapat manfaat dari kunjungan ini untuk keluarga dan masyarakat desa ini.
X.
Pemeriksaan Khusus anak
A.
Anamnesa
Nama
anak : An. A
Umur : 17 bln
·
Riwayat kehamilan dan persalinan
Selama
hamil Ny. I selalu rutin memeriksakan kehamilannya sejak merasa telat haid.
Dilakukan PNC kira-kira sebanyak 9 kali dan dilakuka imunisasi TT 2 kali .
Selama hamil Ny. I tidak mengalami sakit yang serius hanya pada saat usia
kehamilan muda mengalami mual dan muntah-muntah seperti kebanyakan ibu hamil
lainnya, tetapi hal tersebut tidak membuat Ny. I dirawat karena masih bisa di
tanggulangi sendiri di rumah. Bayi lahir spontan, penolong bidan dengan letak
kepala BB = 2600gram.
·
Riwayat kesehatan masa lampau
An.A
waktu kecil mengalami panas badan yang tinggi sampai di rawat beberapa hari di
rumah sakit sejak itu berat badan anak mengalami penurunan, tapi keadaan
sekarang anak dalam keadaan sehat hanya berat badan tidak sesuai dengan
usianya.
·
Riwayat sosial
An.
A diasuh oleh ibu da ayahnya serta kakek, nenek, bibi, serta saudara lainya
sebab rumah mereka berdekatan. Pembawaan anak kurang begitu lincah dan tidak
bisa akrab pada orang lain apalagi pada orang baru ia sama sekali tidak mau di
pegang maupun di gendong, anak juga terlihat cengeng.
·
Kebutuhan dasar
An.
A masih minum ASI dan makan makanan orang dewasa hanya di sini anak susah untuk
makan nasi anak lebih seneng jajanan kecil seperti ciki , bakso yang di jual di
warung.
-
Tidur : siang pukul. 11.00 –
12.30, sore pukul. 15.30 – 16.30, malan pukul. 20.00 – 05.30.
-
BAB : 1-2 kali sehari konsistensi lembek, warna
kuning
-
BAK : sering, kira-kira 8 – 10 kali sehari
B.
Pemeriksaan fisik :
-
Keadaan umum
Kesadaran compos mentis
BB : 9 kg
TB : 76 cm
LK : 45 cm
- Mata : Bentuk simetris, refleks mengedip (+),
konjungtiva agak anemis, sklera tak ikterik.
-
Hidung :
septum lurus, nasal Discharge (-),
PCH (-)
- Mulut : Intact, salivasi
(-), mukosa bibir lembab, gigi (+).
- Leher : Bentuk simetris,
pergerakan bebas, pembesaran kelenjar (-)
-
Dada : Bentuk simetris, bunyi nafas reguler,
HR = 80 x/mnt.
-
Abdomen : Bentuk
silindris, bising usus (+), kembung (-)
-
Punggung : intact
-
Ekstresitas atas/bawah : Refleks babinski (-), tidak ada kelainan
-
Genitalia : Vagina (+), clitoris (+), meatus uretra (+)
-
Anus : positif, Feses (+)
ANALISA DATA
NO
|
DATA
|
MASALAH KESEHATAN
|
MASALAH KEPERAWATAN
|
1.
|
An.A usia 17 bulan
BB = 9 kg
Edema (-), konjungtiva agak
anemis
Anak makan 4-5 sendok makan saja
kecuali jajanan kecil biasa habis seperti ciki, kue kering, bolu.
Anak tidak terlalu aktif dan
sering menangis serta terlihat pendiam
Ny. I mengatakan walaupun
anaknya jarang makan tapi menurutnya anaknya sekarang justru sedang sehat.
Anak makan dengan menu keluarga
dan masih minum susu
|
KKP ringan
|
Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kurang gizi b.d ketidaktahuan keluarga tentang akibat kekurangan gizi
dan tanda-tandanya.
Ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan terhadap masalah kesehatan
kurang gizi b.d ketidaktahuan keluarga tentang nutrisi untuk balita.
|
|
|
|
|
Penentuan prioritas
masalah
1. Gizi
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
score
|
Pembenaran
|
1.
2.
3.
4.
|
Sifat masalah
Kemungkinan masalah dapat di ubah
Potensi masalah untuk di cegah
Penonjolan masalah
|
2/3 x 1
2/2 x 2
3/3 x 1
0/2 x 1
|
2/3
2
1
0
|
Masalah gizi
balita merupakan ancaman kesehatan terhadap penyakit
Sumber daya
keluarga dapat di tingkatkan dengan pengetahuan yang diberikan melaluai
penyuluhan
Kekurangan gizi
dapat di cegah melalui pemberian makanan sesuai dengan usia dan tingkat
perkembangannya
Keluarga tidak
menyadari bahwa akibat dari kekurangan gizi dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan balita
|
|
|
Jumlah
|
3 2/3
|
|
Prioritas masalah
yang di hadapi keluarga
1. Masalah Gizi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar