Pages

Selasa, 05 Maret 2013

PENGKAJIAN KELUARGA BALITA (Lengkap)




I. Struktur Dan Sifat Keluarga
  1. Struktur Keluarga
a.  Nama Kepala keluarga       : Tn. I
     Umur                                  : 35 tahun
     Agama                                : Islam
     Pendidikan                         : SD
     Suku Bangsa                      : Sunda
     Pekerjaan                            :  Buruh Bangunan
     Alamat                               : Renggong  Rt.02 Rw. 03 cijeruk-Sumedang
b. Daftar Anggota Keluarga   :

No
Nama
Hub kel.
L/P
Umur
Pend.
Peker.
Imunisasi
Keterangan
BCG
Polio
DPT
HB
Campak

1

2

3
Tn.I

Ny.I

An.A
Suami

Istri

Anak
L

P

P
35th

27th

17 bln
SD

SD

-
Buruh

IRT

-
-

-




 
 
 
 
 
 
 
 
 

























    


c. Tipe Keluarga
     Genogram :


 





Keterangan      :                     Perempuan
                                             Laki-laki
                                              Klien
2. Sifat Keluarga
·         Pengambilan keputusan
Sebagai pengambil keputusan dilakukan oleh Tn. I, tetapi pengambilan keputusan tidak lepas meminta pendapat terlebih dahulu pada Ny. I selaku istri.
·         Kebiasaan hidup sehari-hari
Menurut Ny. I kebiasaan istirahat atau tidur keluarga, Tn. Tidur pada malam hari pukul. 23.00 – 05.00, tidur siang sangat jarang. Sedang Ny. I tidur malam pukul 22.00 – 05.00 , tidur siang pukul. 15.00 – 16.00.
·         Kebiasaan makan keluarga dan contoh menu makanan
-     Kebiasaan makan
Keluarga makan 3x sehari dengan nasi, sayuran, lauk pauk dan kadang buah-buahan serta susu.
Jenis protein hewani yaitu telur, ayam, hati atau ikan, sedangkan protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan (kacang merah, hijau).
Keluarga selalu mengkonsumsi sayuran setiap hari dengan jenis sayuran yang berbeda.
-     Makanan tambahan
Makanan tambahan kadang keluarga membeli makanan kecil seperti kue kering, bakso, kue basah atau jajanan yang di bikin sendiri buat cemilan.
-     Pengadaan makanan keluarga
Memasak dilakukan oleh Ny. I setiap hari
-     Pengolahan sayuran
Di potong terlebih dahulu, lalu di cuci dan di tiriskan kemudian baru di masak.
-     Penghidangan makanan
Menghidangkan makanan kadang terbuka dan tertutup. Misal bila makanan panas di biarkan terbuka dulu, bila makanan sudah agak dingin baru ditutup.
-     Minuman sehari-hari
Keluarga lebih banyak mengkonsumsi air putih daripada air teh. Air di dapat dari sumur gali sebelumnya dimasak dulu sampai mendidih . Air tidak berbau, berwarna dan berasa.
e. Kebiasaan dalam membersihkan anggota keluarga
    Pada waktu kunjungan, keadaan rambut keluarga dalam keadaan bersih. Kebiasaan membersihkan rambut 2 kali seminggu kadang bila habis bepergian juga keramas.
-     Mulut dan gigi
Kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari dilakukan biasanya pagi hari dan malam hari sebelum tidur.
-     Kulit dan kuku
Keadaan kulit dan kuku keluarga bersih tidak panjang dan kotor.
-     Pakaian
Keluarga biasanya mengganti pakaian 2 – 3 kali sehari.
-     Kebersihan tangan dan kaki
Keluarga bila akan makan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah, begitupun bila akan melakukan suatu pekerjaan lain.

II. Faktor Sosial Budaya dan Ekonomi
1.      Pekerjaan
Tn. I sekarang bekerja sebagai buruh bangunan di tanjung sari dan pulang sore, sedang Ny. I hanya sebagai ibu rumah tangga dan sehari-harinya mengasuh dan memasak saja.
2.      Penghasilan dan pengeluaran
Pendapatan rata-rata sebulan kira-kira Rp. 600.000 dan dipakai untuk uang dapur, arisan dan keperluan yang mendadak. Bila ada sisa uang biasanya di tabung.
3.      Penentu keuangan keluarga
Yang menentukan keuangan untuk keperluan dapur adalah Ny. I sedang keperluan yang perabotan rumah oleh Tn. I       
4.      Peranan masing-masing anggota keluarga dalam keluarga
Ayah berperan dalam memenuhi kebutuhan keluarga sebagai pencari nafkah sedangkan ibu berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurus suami, anak dan keperluan rumah tangganya.
III. Faktor lingkungan
1.      Rumah (tipe,ukuran,jumlah ruangan)
Pada observasi menunjukan tipe rumah keluarga adalah menggunakan bilik bambu, dengan ukuran 12 x 6 meter, jumlah ruangan terdiri dari 2 kamar tidur, i ruang tamu, 1 dapur beserta tempat peralatan makan.
2.      Ventilasi dan penerangan
Ventilasi cukup karena di ruang tamu terdapat 2 jendela kaca di dapur juga terdapat jendela kaca. Penerangan juga cukup karena terdapat lampu listrik serta sinar matahari pun mudah masuk ke dalam rumah.
3.      Persediaan air bersih
Air untuk memasak di simpan dalam ember tertutup. Keluarga mendapat air bersih untuk minum, cuci, dan mandi di dapat dari sumur gali.
4.      Pembuangan sampah
Keluarga biasa membuang sampah pada sebuah lubang galian setelah penuh lalu di bakar.
5.      Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah ke selokan yang sudah di tata olh penduduk.
6.      Jamban / WC ( tipe,jarak dengan sumber air)
Jamban yang di pergunakan adalah wc cubluk yang terdapat di belakang rumah dan jamban terdapat kira-kira 5 meter dari sumber air.
7.      Lingkungan rumah
Letak rumah keluarga sisi sebelah kanan rumah kakak Ny. I, sedang sebelah kiri rumah Ny. A tetangga, belakang terdapat kebun  depan halaman dan terdapat rumah Ny. S.
8.      Bahaya kecelakaan
Bila hujan turun becek, tetapi jalan ke tempat keluarga tidak nanjak dan berbatu dan rumah juga tidak berbentuk panggung.



9.      Denah rumah


D
 
C
 



     A

 
                                                                      Keterangan :
                                                                                        A     : Ruang tamu
B
 
                                                                                        B      : Kamar I
                                                                                        C      : Kamar II
                                                                                        D     : Dapur

10.  Sarana komunikasi dan Transportasi
Penghubung komunikasi pada keluarga adalah cara komunikasi langsung, artinya berbicara secara lisan untuk menyampaikan maksud dan tujuan. Sedangkan sarana hiburan keluarga memiliki televisi kecil dan radio. Keluarga tidak memiliki sarana transportasi pribadi. Bila bepergian keluarga menggunakan ojeg dan angkutan umum.
11.  Fasilitas pelayanan kesehatan
Terdapat puskesmas yaitu pemulihan yang berjarak 15 km dari tempat tinggal keluarga dan jarak posyandu kira-kira 200 meter.

IV.  Riwayat kesehatan
     1. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
a.       Tn. I tidak pernah mengalami penyakit berat hanya penyakit biasa seperti flu, batuk dan demam biasa yang bisa di tangani sendiri di rumah.
b.         Ny. I juga tidak pernah mengalami sakit berat sama dengan Tn. I
c.          An. A pernah mengalami sakit berat yaitu panas badan yang tinggi  sampai di rawat di rumah sakit selama beberapa hari dan sakit seperti ini sering kambuh sehingga berat badan anak sering turun sampai sekarang tidak sesuai dengan usianya.
2.      Keluarga berencana
Menurut Ny. I setelah melahirkan anak pertama ini ia menggunakan alat kontrasepsi suntik.
3.      Imunisasi
Menurut Ny. I anaknya telah mendapatkan imunisasi lengkap. Keluarga mengerti dan paham tujuan serta manfaat imunisasi.
V.  Pemeriksaan fisik pada anggota keluarga
1.      Kepala Keluarga ( Tn. I )
Keadaan umum: baik, TD = 120/80 mmHg, RR = 21 x/mnt, N = 88 x/mnt, konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik, keadaan yang lainnya tidak ada masalah.
2.      Ibu Rumah Tangga ( Ny. I )
Keadaan umum : baik, Ny. I saat ini dalam kondisi yang sehat dengan tanda vital TD = 110/70 mmHg, N = 80 x/mnt, RR = 22 x/mnt, S = 36,5 pada keadaan lainnya tidak ada kelainan .
3.      An. A ( balita )
Keadaan umum baik, turgor kulit elastis, edema - , tidak bersisik, konjungtiva agak anemis, kelopak mata agak cekung, mulut tidak ada stomatitis, mukosa lembab, lesi - , gigi + , Thorax : wheezing/ronchi - , batuk - , Jantung S I – S II, abdomen tidak ada distensi, lien dan hepar tidak teraba.
VI.             Pola komunikasi dan interaksi
Komunikasi yang dilakukan oleh pendata dengan keluarga berjalan lancar karena hubungan trust sudah terjalin baik . Hubungan keluarga dengan tetangga sekitar baik dan rukun tidaka pernah berselisih. Sesama anggota keluarga juga terjalin hubungan yang harmonis.
VII.          Pola pertahanan
Jika dalam keluarga ada masalah biasanya keluarga selalu menyelesaikan masalah bersama-sama tanpa ada campur tangan orang lain.
VIII.       Pengetahuan keluarga tentang tumbuh kembang
Ny. I beranggapan bahwa anak akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya sesuai tingkat usia bila ia di beri makan. Ibu juga beranggapan walaupun anaknya kurus tapi sehat.
IX.             Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
Keluarga mengatakan senang dengan kedatangan mahasiswa dari UNPAD, keluarga berharap mendapat manfaat dari kunjungan ini untuk keluarga dan masyarakat desa ini.
X.                Pemeriksaan Khusus anak
A.    Anamnesa
Nama anak  : An. A
Umur           : 17 bln
           
·         Riwayat kehamilan dan persalinan
Selama hamil Ny. I selalu rutin memeriksakan kehamilannya sejak merasa telat haid. Dilakukan PNC kira-kira sebanyak 9 kali dan dilakuka imunisasi TT 2 kali . Selama hamil Ny. I tidak mengalami sakit yang serius hanya pada saat usia kehamilan muda mengalami mual dan muntah-muntah seperti kebanyakan ibu hamil lainnya, tetapi hal tersebut tidak membuat Ny. I dirawat karena masih bisa di tanggulangi sendiri di rumah. Bayi lahir spontan, penolong bidan dengan letak kepala BB = 2600gram.


·         Riwayat kesehatan masa lampau
An.A waktu kecil mengalami panas badan yang tinggi sampai di rawat beberapa hari di rumah sakit sejak itu berat badan anak mengalami penurunan, tapi keadaan sekarang anak dalam keadaan sehat hanya berat badan tidak sesuai dengan usianya.
·         Riwayat sosial
An. A diasuh oleh ibu da ayahnya serta kakek, nenek, bibi, serta saudara lainya sebab rumah mereka berdekatan. Pembawaan anak kurang begitu lincah dan tidak bisa akrab pada orang lain apalagi pada orang baru ia sama sekali tidak mau di pegang maupun di gendong, anak juga terlihat cengeng.
·         Kebutuhan dasar
An. A masih minum ASI dan makan makanan orang dewasa hanya di sini anak susah untuk makan nasi anak lebih seneng jajanan kecil seperti ciki , bakso yang di jual di warung.
-          Tidur : siang pukul. 11.00 – 12.30, sore pukul. 15.30 – 16.30, malan pukul. 20.00 – 05.30.
-          BAB   : 1-2 kali sehari konsistensi lembek, warna kuning
-          BAK   : sering, kira-kira 8 – 10 kali sehari
B.     Pemeriksaan fisik :
-          Keadaan umum
Kesadaran compos mentis
BB         :    9 kg
TB         :  76 cm          
LK         :   45 cm    

-    Mata       : Bentuk simetris, refleks mengedip (+), konjungtiva agak anemis, sklera tak ikterik.

-    Hidung                           : septum lurus, nasal Discharge (-),      PCH (-)
-    Mulut                             : Intact, salivasi (-), mukosa bibir lembab, gigi (+).
-    Leher                              : Bentuk simetris, pergerakan bebas, pembesaran kelenjar (-)
-          Dada                             : Bentuk simetris, bunyi nafas reguler, HR = 80 x/mnt.
-          Abdomen                      : Bentuk silindris, bising usus (+), kembung (-)
-          Punggung                      : intact
-          Ekstresitas atas/bawah  : Refleks babinski (-), tidak ada kelainan
-          Genitalia                        : Vagina (+), clitoris (+), meatus uretra (+)
-          Anus                              : positif, Feses (+)




ANALISA DATA                 
NO
DATA
MASALAH KESEHATAN
MASALAH KEPERAWATAN
1.
An.A usia 17 bulan
BB = 9 kg
Edema (-), konjungtiva agak anemis
Anak makan 4-5 sendok makan saja kecuali jajanan kecil biasa habis seperti ciki, kue kering, bolu.
Anak tidak terlalu aktif dan sering  menangis serta terlihat pendiam
Ny. I mengatakan walaupun anaknya jarang makan tapi menurutnya anaknya sekarang justru sedang sehat.
Anak makan dengan menu keluarga dan masih minum susu









KKP ringan
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kurang gizi b.d ketidaktahuan keluarga tentang akibat kekurangan gizi dan tanda-tandanya.
Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan untuk melakukan tindakan terhadap masalah kesehatan kurang gizi b.d ketidaktahuan keluarga tentang nutrisi untuk balita.












Penentuan prioritas masalah
1.         Gizi
No
Kriteria
Perhitungan
score
Pembenaran
1.





2.





3.






4.
Sifat masalah





Kemungkinan masalah dapat di ubah



Potensi masalah untuk di cegah





Penonjolan masalah
2/3 x 1





2/2 x 2





3/3 x 1






0/2 x 1
2/3





2





1






0
Masalah gizi balita merupakan ancaman kesehatan terhadap penyakit


Sumber daya keluarga dapat di tingkatkan dengan pengetahuan yang diberikan melaluai penyuluhan


Kekurangan gizi dapat di cegah melalui pemberian makanan sesuai dengan usia dan tingkat perkembangannya


Keluarga tidak menyadari bahwa akibat dari kekurangan gizi dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan balita






Jumlah
3 2/3


Prioritas masalah yang di hadapi keluarga
1. Masalah Gizi
    

Tidak ada komentar: