Pages

Rabu, 13 Maret 2013

Askep Pada Klien HEMOROID (Lengkap)



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HEMOROID
A.   PENGERTIAN
Hemoroid adalah pelebaran varises dari pada satu segmen atau lebih VV hemoroidales (Bacon).
Drainage dari daerah anorektal adalah melalui VV. Hemoraidales suprenior dan inferior VV. hemoroidales suprerior mengembalikan darah ke V. mesenterika inferior dan berjalan sub mukosa, dimulai dari daerah anorektal dan berada dalam bagian yang disebut kulumna morgagni. Berjalan memanjang radier sambil mengadakan anastomosis satu dengan yang lain. Inilah yang menjadi varises yang disebut hemoroid interna.
vv. Hemoroidales inferior memulai venules dan pleksus. Pleksus kecil di daerah anus dan daerah distal dari garis anorektal.
Pleksus ini menyalurkan darah ke dua jurusan.
a.    Menjadi VV hemoridales media yang menyalurkan darah surut ke V. pudenda interna.
b.    Menjadi VV hemomidales inferior, berjalan diluar lapisan muskularis dan masuk ke V. hipogsatrika.
Pleksus inilah yang menjadi varises dan disebut hemoroid eksterna.
Hemoroid Interna di bagi dalam 4 (empat) tingkatan :

Tingkat I         :    Varises dari satu atau lebih V. hemoroidales dengan gejala perdarahan.
Tingkat II        :    Varises dari satu atau lebih V. hemoroidales interna yang pada defekasi keluar dari dubur terapi masih bisa masuk kembali dengan sendirinya.
Tingkat III       :    Seperti tingkat II, tetapi sesudah defekasi  varises tidak bisa kembali spontan, harus di dorong.
Tingkat IV       :    Telah terjadi inkaserasi
B.   PENYEBAB
Sebagai faktor predisposisi adalah faktor : herediter, anatomik, makanan, pekerjaan, psikik dan senilitas.
Sedangkan sebagai faktor presipitasi adalah faktor mekanik berupa kelainan sirkulasi parsial dan peninggian tekanan intra abdominal, fisiologis dan radang.
Umumnya faktor etiologi yang tersebut diatas, tidak berdiri sendiri tetapi saling membantu menimbulkan hemoroid.
C.   TANDA DAN GEJALA
Tanda utama ialah perdarahan. Dalam anamnesis sering ditunjukkan dengan faktor-faktor obstipasi, defekasi yang keras, yang membutuhkan tekanan intraabdominal tinggi (mengejan), juga esring penderita harus duduk berjam-jam di kakus, dan dapat disertai rasa nyeri yang merupakan gejala radang.
D.   PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan kita tidak boleh mengabaikan pemeriksaan umum, karena dapat disebabkan oleh penyakit lain seperti sindroma hipertensi portal.
Selanjutnya secara sistemik dilakukan pemeriksaan dalam rectal secara digital dan dengan anoskopi.
Pada pemeriksaan rectal secara digital mungkin tidak ditemukan kelainan apa-apa, bila masih dalam stadium awal.
E.   PENGOBATAN/PENATALAKSANAAN MEDIS
Pada tingkat I, - Dicoba dengan menghilangkan faktor-faktor penyebab misalnya obstipasi dianjurkan, diet rendah sisa; lebih banyak makan buah dan sayur mayur, mengurangi daging. Makanan yang merangsang di kurangi.
-      Jika ada infeksi berikan antibiotik peroral
-         Bila terdapat nyeri yang terus menerus dapat di beri suppositoria.
-         Untuk melancarkan defekasi saja dapat diberi cairan paraffin atau larutan magnesium sulfat 10%.
Bila dengan pengobatan diatas tidak ada perbaikan, diberikan terapi sklerosing
-         Menyuntikkan zat sklerosing (sodium moruat 5% atau fenol dll). Penyuntikan dilakukan antara mukosa dan varises, dengan harapan timbul fibrosis dan hemoroid lalu mengecil.
Kontra indikasi pengobatan ini adalah, hemonia eksterna, radang dan adanya fibiosis hebat di sekitar hemoroid interna.
Tingkat II,           terapi sklerosing dan kalau tidak berhasil dilakukan operasi
Tingkat III,          Operasi
Tingkat IV,          Operasi, bila ada radang di tenangkan dahulu

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN HEMOROID


No

Data / D / Kep

Rencana  Keperawatan

Kriteria
Intervensi
Rasional
1
Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan adanya peradanganp ada anus ditandai dengan :

DS : klien mengatakan nyeri pada anus

DO : - Ekspresi wajah meringis
- Adanya tanda radang
Klien akan merasa nyaman dengan kriteria :
-          Nyeri pada anus berkurang
-          Ekspresi wajah ceria
-          Tanda-tanda radang hilang

  1. Kaji tingkat nyeri






  1. Observasi TTV





  1. Anjurkan klien melakukan relaksasi napas dalam




  1. Anjurkan klien merendam bokong pada baskom yang berisi air hangat + sabung sunglight/ bethadin




  1. Penatalaksanaan pemberiano bat analgetik sesuai program

Mengetahui persepsi dan reaksi klien terhadap nyeri sebagai dasar yang efektif untuk intervensi selanjutnya

Merupakan indikator untuk menilai keadaan perkembangan keadaan perkemba-ngan penyakit

Napas dalam dapat membantu relaksasi otot sehingga peneka-nan pada syaraf  feriver berkurang maka rasa sakit ber-kurang

Mencegah/mengurangi resiko terjadinya infeksi dan membantu melatih otot-otot di daerah rectum sehingga varises yang keluar bisa masuk kembali maka nyeri berkurang

Obat analgetik mengurangi persepsi seseorang terhadap rasa nyeri terutama lewat daya kerjanya pada susunan syaraf pusat.



No

Data / D / Kep

Rencana  Keperawatan

Kriteria
Intervensi
Rasional
2
Gangguan eliminasi BAB sehubungan dengan hemoroid ditandai dengan :

DS : klien mengeluh sudah 4 hari belum BAB


Klien akan terpenuhi kebutuhan eliminasinya dengan kriteria :
-          BAB setiap hari


  1. Observasi eliminasi BAB




  1. Anjurkan klien banyak makan buah dan sayur mayur serta mengurangi makan daging


  1. HE tentang pentingnya makan buah dan sayur mayur


  1. Penatalaksanaan pemberian obat pencahar sesuai program

Merupakan indikator untuk menilai/menge-tahui frekuensi, konsistensi dan warna BAB

Banyak makan buah dan sayur mengandung serat yang dapat membuat defekasi jadi encer sehingga klien bisa BAB setiap hari

Membuat klien memahami pentingnya makan sayur mayur dan buah dalam memperlancar BAB

Obat pencahar dapat mengencerkan feces dan merangsang seseorang untuk BAB











No

Data / D / Kep

Rencana  Keperawatan

Kriteria
Intervensi
Rasional
3
Kecemasan sehubungan dengan ketidaktahuan tentang penyakitnya ditandai dengan :

DS : klien sering tanya tentang penyakitnya

DO : Ekspresi wajah tegang

Klien akan mengurangi kecemasan dengan menggunakan koping yang efisien dengan kriteria :
-          Klien memahami keadaan penyakitnya
-          Ekspresi wajah ceria

  1. Kaji tingkat kecemasan

  1. Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan keluhannya

  1. HE tentang penyakit yang dideritanya


  1. Yakinkan klien tentang pengobatan dan perawatan yang diberikan


  1. Beri dorongan spritual


Memudahkan dalam tindakan selanjutnya

Kesempatan dan perhatian yang diberikan membuat kecemasan klien berkurang

Membuat klien mema-hami tentang penyakit-nya sehingga kecema-sannya berkurang

Klien dapat memahami dengan benar pengo-batan dan perawatan yang diberikan sehing-ga klien kooperatif dan kecemasan berkurang

Bahwa segala usaha pengobatan dan perawatan yang di lakukan merupakan usaha manusia yang keberhasilannya di tentukan oleh kehendak Tuhan YME








No

Data / D / Kep

Rencana  Keperawatan

Kriteria
Intervensi
Rasional
4
Resiko terjadinya anemia sehubungan dengan pendarahan pada anus di tandai dengan

DS : - Tampak perda-rahan pada anus
- Tampak varises pada anus


Klien akan terhindar dari anemia dengan kriteria :
-          Anus tidak berdarah
-          Varises tidak tampak


1.       Kaji TTV









2.       Kolaborasi tim medis untuk melakukan pemeriksaan HB

3.       Penatalaksanaan pemberian obat antibiotik dan vitamin serta obat-obatan trombolitik

TTV dapat berubah akibat perdarahan dan merupakan indikator untuk menilai perkembangan penyakitnya agar dapat mengambil tindakan yang efektif dan efisien

Pemeriksaan HB untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah

Obat antibiotik dapat mengatasi infeksi vitamin dapat memenuhi kebutuhan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh serta obat-obat trombolitik dapat menyetop perdarahan






















1 komentar:

Sany MNS mengatakan...

Bagus-bagus mas, Aksep yang ini buad referensi Makalah: Asuhan Keperawatan Hemoroid