KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT.
yang telah memberikan nikmat iman dan islam, semoga kita tetap dalam perlindungan
dan pertolongan-Nya untuk senantiasa tetap teguh (tanpa henti) mentaati
perintah dan menjauhi larangan-Nya hingga akhir hayat.Semoga dengan tersusunnya
makalah
ini, akan ada manfaatnya bagi sesama mahasiswa/mahasiswi Stitek Balik Diwa
Makassar.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini sangat jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi isi, bahasan maupun tulisannya.Untuk itu
segala kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun sangatlah kami
harapkan untuk dijadikan sebagai koreksi maupun acuan yang memberikan nilai
tambah untuk perkembangan ilmu pengetahuan yang penulis miliki.
Akhir
kata, semoga makalah ini menjadi bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.Wassalam.
Makassar,
Desember 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Ginjal adalah organ ekskresi
dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai
bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran
(terutama urea)
dari darah
dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.
Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi
Ginjal adalah sepasang organ saluran
kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian atas. Bentuknya menyerupai
kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Kedua ginjal terletak di
sekitar vertebra
T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri
untuk memberi tempat untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke
sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak
perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.
Aliran darah ginjal berasal dari arteri renalis yang
merupakan cabang langsung dari aorta abdominalis, sedangkan yang mengalirkan
darah balik adalah vena renalis yang merupakan cabang vena kava inferior.
Sistem arteri ginjal adalah tidak ada anastomosis ke cabang arteri lain
Bagian
paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Ginjal dibungkus oleh jaringan
fibros tipis dan mengkilap yang disebut kapsula fibrosa ginjal dan diluar kapsul ini
terdapat jaringan lemak perirenal. Di sebelahatas ginjal terdapat kelenjar
adrenal. Ginjal dan kelenjar adrenal dibungkus oleh fasia gerota.
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron
yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia
dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit)
dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul
yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang.
Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan
disebut urine.
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh
saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler
darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen.
Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau
penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori
dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang
mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus
ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman
terdapat tiga lapisan:
- kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
- lapisan kaya protein sebagai membran dasar
- selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit)
Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong
keluar dari glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam
ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma
darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar. Protein
dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat ini
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi
dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai
bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran
(terutama urea)
dari darah
dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.
Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi
B. Perubahan sel normal
Ginjal (Ren)
PARAMETER
|
KONTROL
|
PATOLOGIS
|
Warna
|
Merah cerah
|
Merah gelap
|
Ukuran
|
Normal
|
Terjadi pembengkakan
|
Tanda hitam / nekrosis
|
Tidak ada nekrosis
|
Terjadi pembengkakan
|
Karakter khusus lainnya
|
Sel tersusun rapih
|
Terjadi rongga antar sel akibat sel
yang mati
|
e. Perbandingan
perlakuan
PARAMETER
|
Hati
7,5
|
Hati
13
|
Warna
|
Ungu pekat
|
Ungu Sangat gelap
|
Ukuran
|
Lebih besar
|
Agak besar
|
Tanda hitam / nekrosis
|
Terdapat banyak nekrosis
|
Terdapat banyak nekrosis
|
Karakter khusus lainnya
|
Rongga tidak terlalu banyak
|
Rongga akibat sel yang mati sangat
banyak
|
|
|
|
4.2.1
Ginjal (Ren)
Pada hasil pengamatan kontrol pada preparat
ginjal normal di bawah ini belum terjadi perubahan.Seperti warna masih terlihat jelas, ukuran normal, tidak terdapat noktan/necrosis dan ren (ginjal)
masih terlihat normal.


Gambar 4. (a)Ginjal
normal dan (b) ginjal patologis
Terlihat pada preparat
ginjal patologis, berdasarkan hasil pengamatan
keadaan ginjal yang telah diuji patologis dengan bahan toksik, memperlihatkan kondisi dengan banyak kerusakan dimana warna jaringan
ungu pekat, dan terdapat rongga antar sel.
Kerusakan ini berupa hyperplasia yaitu pertambahan ukuran di mana karena
adanya penyumbatan akibat pemberian bahan toksik, sebelumnya hyperplasia terjadi karena adanya penambahan jumlah volume
akibat adanya penyumbatan antar permukaan glomerulus.Selain itu terjadi iritasi
,warna berubah menjadi warna ungu tua.
Jaringan ginjal. Warna biru
menunjukkan satu tubulus
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman.
Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal. Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle pada awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang
digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP
dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam
amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk
ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis. Cairan
mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri
dari:
·
tubulus
penghubung
·
tubulus
kolektivus kortikal
·
tubulus
kloektivus medularis
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen
disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis
dan sekresi renin
Cairan
menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin,
yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.
Fungsi homeostasis ginjal
Ginjal
mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah. Ginjal
mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion
hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam
pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar
ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron
untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
Kenaikan
atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan
segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar
pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga
terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya
konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.
Penyakit dan ketidaknormalan
Bawaan
- Asidosis tubulus renalis
- Congenital hydronephrosis
- Congenital obstruction of urinary tract
- Duplicated ureter
- Ginjal sepatu kuda
- Penyakit ginjal polycystic
- Renal dysplasia
- Unilateral small kidney
Didapat
- Diabetic nephropathy
- Glomerulonephritis
- Hydronephrosis adalah pembesaran satu atau kedua ginjal yang disebabkan oleh terhalangnya aliran urin.
- Interstitial nephritis
- Batu ginjal ketidaknormalan yang umum dan biasanya menyakitkan.
- Tumor ginjal
- Lupus nephritis
- Minimal change disease
- Dalam sindrom nephrotic, glomerulus telah rusak sehingga banyak protein dalam darah masuk ke urin. Other frequent features of the nephrotic syndrome include swelling, low serum albumin, and high cholesterol.
- Pyelonephritis adalah infeksi ginjal dan seringkali disebabkan oleh komplikasi infeksi urinary tract.
- Gagal ginjal
Dialisis dan transplantasi ginjal
Umumnya, seseorang dapat hidup normal dengan hanya satu
ginjal. Bila kedua ginjal tidak berfungsi normal, maka orang itu perlu diberi
Terapi Pengganti Ginjal (TPG). TPG ini dapat dilakukan baik untuk sementara
waktu maupun terus-menerus. TPG terdiri atas tiga, yaitu: Hemodialisis (Cuci
Darah), Peritoneal Dialisis (Cuci Rongga Perut) dan Cangkok Ginjal (transplantasi).
Prinsip dasar dari Hemodialisis adalah dengan membersihkan darah dengan
menggunakan Ginjal Buatan. Sedangkan Peritoneal dialisis menggunakan Selaput
rongga perut (peritoneum) sebagai saringan antara darah dan cairan Dianial.
Transplantasi ginjal sekarang ini lumayan umum.
Transplantasi yang berhasil pertama kali diumumkan pada 4 Maret 1954 di
Rumah Sakit Peter Bent Brigham di Boston, Massachusetts. Operasi ini dilakukan oleh Dr. Joseph E. Murray, yang pada 1990
menerima Penghargaan Nobel dalam fisiologi atau kedokteran.
Transplantasi
ginjal dapat dilakukan secara "cadaveric" (dari seseorang yang telah
meninggal) atau dari donor yang masih hidup (biasanya anggota keluarga). Ada
beberapa keuntungan untuk transplantasi dari donor yang masih hidup, termasuk
kecocokan lebih bagus, donor dapat dites secara menyeluruh sebelum
transplantasi dan ginjal tersebut cenderung memiliki jangka hidup yang lebih
panjang.
Adaptasi, Jejas dan Kematian Sel
1.2 Adaptasi Selular
Sel mampu mengatur
dirinya dengan cara mengubah struktur dan fungsinya sebagai respon terhadap
berbagai kondisi fisologis maupun patologis. Kemampuan ini disebut dengan
adaptasi selular.
Terdapat 4 tipe adaptasi selular, yaitu:
a) Hipertrofi
Hipertrofi adalah Pertambahan besar organ akibat adanya pertambahan ukuran sel pada organ. Hipertrofi adalah suatu respons adaptif yang terjadi apabila terdapat peningkatan beban kerja suatu sel. Kebutuhan sel akan oksigen dan zat gizi meningkat, menyebabkan pertumbuhan sebagian besar struktur dalam sel.
Contoh hipertrofi yang menguntungkan adalah yang terjadi pada jaringan yang terdiri atas sel permanen misalnya otot skelet pada binaragawan. Hipertrofi yang bersifat patologis contohnya adalah jantung yang dipotong melintang, kapasitas jadi lebih kecil dan kerja jantung jadi lebih berat.
b) Metaplasia
Metaplasia adalah perubahan sel dari satu subtype ke subtype lainnya. Metaplasia biasanya terjadi sebagai respons terhadap cedera atau iritasi kontinu yang menghasilkan peradangan kronis pada jaringan. Dengan mengalami metaplasia, sel-sel yang lebih mampu bertahan terhadap iritasi dan peradangan kronik akan menggantikan jaringan semula.
Contoh metaplasia yang paling umum adalah perubahan sel saluran pernapasan dari sel epitel kolumnar bersilia menjadi sel epitel skuamosa bertingkat sebagai respons terhadap merokok jangka panjang.Contoh lain yang dapat kita amati pada kasus kanker serviks. Pada perubahan sel kolumnar endoserviks menjadi sel skuamosa ektoserviks terjadi secara fisiologis pada setiap wanita yang disebut sebagai proses metaplasia. Karena adanya faktor-faktor risiko yang bertindak sebagai ko-karsinogen, proses metaplasia ini dapat berubah menjadi proses displasia yang bersifat patologis. Displasia merupakan karakteristik konstitusional sel seperti potensi untuk menjadi ganas.
Terdapat 4 tipe adaptasi selular, yaitu:
a) Hipertrofi
Hipertrofi adalah Pertambahan besar organ akibat adanya pertambahan ukuran sel pada organ. Hipertrofi adalah suatu respons adaptif yang terjadi apabila terdapat peningkatan beban kerja suatu sel. Kebutuhan sel akan oksigen dan zat gizi meningkat, menyebabkan pertumbuhan sebagian besar struktur dalam sel.
Contoh hipertrofi yang menguntungkan adalah yang terjadi pada jaringan yang terdiri atas sel permanen misalnya otot skelet pada binaragawan. Hipertrofi yang bersifat patologis contohnya adalah jantung yang dipotong melintang, kapasitas jadi lebih kecil dan kerja jantung jadi lebih berat.
b) Metaplasia
Metaplasia adalah perubahan sel dari satu subtype ke subtype lainnya. Metaplasia biasanya terjadi sebagai respons terhadap cedera atau iritasi kontinu yang menghasilkan peradangan kronis pada jaringan. Dengan mengalami metaplasia, sel-sel yang lebih mampu bertahan terhadap iritasi dan peradangan kronik akan menggantikan jaringan semula.
Contoh metaplasia yang paling umum adalah perubahan sel saluran pernapasan dari sel epitel kolumnar bersilia menjadi sel epitel skuamosa bertingkat sebagai respons terhadap merokok jangka panjang.Contoh lain yang dapat kita amati pada kasus kanker serviks. Pada perubahan sel kolumnar endoserviks menjadi sel skuamosa ektoserviks terjadi secara fisiologis pada setiap wanita yang disebut sebagai proses metaplasia. Karena adanya faktor-faktor risiko yang bertindak sebagai ko-karsinogen, proses metaplasia ini dapat berubah menjadi proses displasia yang bersifat patologis. Displasia merupakan karakteristik konstitusional sel seperti potensi untuk menjadi ganas.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Ginjal adalah organ ekskresi
dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai
bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran
(terutama urea)
dari darah
dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.
Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi
Ginjal adalah sepasang organ saluran
kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian atas. Bentuknya menyerupai
kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Kedua ginjal terletak di
sekitar vertebra
T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri
untuk memberi tempat untuk hati.
B.Saran
Adapun saran dari saya sekiranya makalah tentang perjalanan haji ini bisa berguna bagi
kita semua. baik.kami menyadari bahwa makalah kami tidak begitu sempurna.semoga
dosen bisa memakluminya.
2 komentar:
Makasih infonya...
CARA ALAMI MEMPERBESAR ALAT VITAL PRIA TANPA OBAT (Klik Disini)
After I read this article, I got to have knowledge and add my insight, I happened to look for an article like this, it is very helpful for me and the crowd, the writing is good to read and easy to understand.Kunjungi juga gan Artikel Tentang kesehatan kami tunggu.
Posting Komentar